5 Kebiasaan Baik yang Bisa Berisiko Stroke, Bikin Syok!

Ternyata ada banyak hal yang bisa menjadi kebalikan. Makanan-makanan sehat tentunya berdampak baik bagi tubuh. Tapi, ada kebiasaan baik yang ternyata bisa memicu stroke, lho. Terdengar mengejutkan tapi memang betul ada, lho.
Stroke adalah penyakit yang selama ini kita tahu bisa terjadi karena pola hidup yang tidak baik. Pada kenyataannya, kebiasaan baik pun bisa berakibat stroke. Seperti apa kebiasaan baik tersebut sehingga bisa berisiko stroke?
1.Mengonsumsi suplemen

Iklannya gencar menjanjikan manfaat kesehatan bagi tubuh. Mengonsumsi suplemen memang baik tapi ada beberapa jenis suplemen yang dapat meningkatkan risiko stroke. Apalagi jika kita tidak sadar sudah mengonsumsi suplemen berdosis tinggi.
Mengutip National Library of Medicine, beberapa studi penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya menyimpulkan bahwa suplemen kalsium yang diberikan sebagai monoterapi dengan dosis tinggi bisa meningkatkan risiko stroke isekemik.
Orang yang sempat mengalami stroke maupun berisiko mengidap stroke pun dihimbau untuk tidak mengonsumsi suplemen jenis ginkgo biloba atau semacam suplemen herbal, supaya meminimalisir stroke selanjutnya seperti dilansir ConsumerLab.
2.Minum kopi

Mengurangi risiko depresi, mendukung kesehatan otak, meningkatkan kesehatan jantung, hingga menambah energi adalah manfaat baik mengonsumsi kopi, seperti dilansir laman Healthline. Namun siapa yang menyangka di balik atau banyak manfaat yang kita ketahui, mengonsumsi minuman mengandung kafein seperti kopi secara berlebihan dapat berisiko stroke.
Kafein adalah kandungan yang dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Mengonsumsi kopi lebih dari empat cangkir per hari dikaitakan dengan risiko stroke keseluruhan sebesar 37%.
3.Diet

Hati-hati! Dietmu bisa menyebabkan risiko stroke, lho. Kenapa bisa? American Journal of Clinical Nutrition telah menerbitkan penelitian tentang hubungan antara pola makan dan risiko stroke menemukan bahwa beberapa nutrisi, makanan, dan pola makan dapat melindungi terhadap stroke, akan tetapi ada pula sebaliknya.
Diet yang dilakukan secara tidak sehat bisa meningkatkan risiko stroke. Sebagai contoh, dada ayam dikenal sebagai makanan diet yang menyehatkan karena tidak mengandung lemak yang tinggi.
Namun bukan berarti kamu diet dengan makan dada ayam secara terus menerus tidak diimbangi dengan makanan mengandung serat serta berolahraga. Sebab, makan dada ayam berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah serta kolestrol tinggi yang ikut andil dalam risiko stroke seperti dilansir American Heart Association.
4.Tidur

Tidur adalah cara tubuh serta organ dalam manusia bisa beristirahat. Kurang tidur bukan hanya bisa bikin tubuh lelah saja tapi bisa melemahkan daya tahan tubuh hingga mengundang penyakit.
Tapi, tidur berlebihan pun juga berisiko terkena stroke, lho. Mengutip Medical News Today, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Zhang dan tim mengumpulkan informasi dari 31.750 orang di Tiongkok dengan rata-rata usia 62 tahun. Hasilnya tidak ada satu pun peserta yang memiliki riwayat stroke atau kondisi kesehatan serius karena waktu istirahat tidur yang teratur, tepat, dan tidak berlebihan.
Penelitian lain secara klinik yang dilakukan selama rata-rata 6 tahun menemukan bahwa 8% peserta memiliki kebiasaan tidur yang berlebihan atau lebih dari sembilan jam dengan waktu tidur tidak teratur. Selama periode penelitian terdapat 1.557 kasus stroke di antara para peserta. Hal tersebut menyimpulkan bahwa mereka yang tidur selama sembilan jam atau lebih memiliki kemungkinan 23% atau lebih besar berisiko stroke.
5.Olahraga

Padahal olahraga adalah aktivitas tubuh yang sering disarankan supaya terhindar dari berbagai penyakit. Olahraga juga bisa menjadi bumerang pada tubuh hingga berisiko terkena stroke jika dilakukan berlebihan.
Dilakukan demi kesehatan bukan berarti berlebihan, ya. Olahraga juga memiliki ritme waktu. Melakukan olahraga berlebihan bisa menyebabkan mengakibatkan cedera pada tubuh, mudah terserang penyakit, mengubah suasana hati, hingga stres.
Stres sendiri menjadi penyebab tinggi seseorang terkena stroke. Dilansir Hearth and Stroke, stres bisa menyababkan jantung bekerja lebih keras, meningkatkan kadar gula hingga tekanan darah. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan pada darah yang mengalir ke jantung maupun otak sehingga menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Menarik kesimpulan, kebiasaan baik di atas jika dilakukan secara berlebihan ternyata juga tidak baik bagi kesehatan dan dapat meningkatkan risiko penyakit stroke. Kurang pun juga tidak bisa berakibat tidak baik, lho. Karena itu, lakukan kebiasaan baik di atas secara seimbang.
Referensi:
- https://world-heart-federation.org/wp-content/uploads/2017/05/Factsheet_Unhealthy_diet.pdf
- https://www.affinityhealth.co.za/7-lifestyle-habits-that-are-quietly-increasing-your-risk-of-stroke/
- https://www.healthline.com/nutrition/top-evidence-based-health-benefits-of-coffee
- https://ajcn.nutrition.org/article/S0002-9165(22)02516-3/fulltext
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/327280
- https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000807.htm