5 Diksi Sederhana yang Menjadikan Puisimu Penuh Makna

- Puisi tak harus berdiksi estetis, sederhana pun bermakna
- Contoh puisi "Aku Ingin" karya Sapardi Djoko Damono
- Diksi familiar, kekecewaan, pulang, pergi, dan kesabaran
Terkadang, banyak orang beranggapan bahwa sebuah puisi itu harus berdiksi estetis. Padahal tidak melulu seperti itu. Sesederhana apa pun diksi puisinya, ia tetap bisa tampil bermakna. Untuk buktikan itu. Simak lima diksi di bawah ini. Meskipun mereka sederhana, tapi kamu akan dibuat terpesona. Sudah siap?
1. Ingin

Pasti kamu pernah membaca sebuah puisi yang judulnya "Aku Ingin". Puisi itu dicipta oleh Sapardi Djoko Damono. Seorang maestro terkemuka Indonesia. Kalau kamu amati, diksi-diksi yang beliau gunakan tergolong sederhana. Tapi apakah puisinya kurang bermakna? Tentu tidak.
Maka, berhenti berpikir bahwa diksimu harus kelewat estetis. Itu tidak perlu. Cukup gunakan diksi ini dengan sentuhanmu sendiri. Contoh: "Aku ingin mengajakmu berlari, dengan cinta yang terus terpatri".
2. Kecewa

Sebuah diksi yang sangat familiar bagi semua orang. ltulah kata yang patut disematkan, Tapi, meski demikian, kekecewaan mampu menggambarkan betapa hancurnya perasaan seseorang. Dengan penggambaran yang realistis.
Diksi ini bisa mengantar pembaca untuk hanyut pada sebuah perasaan yang menyakitkan. Entah itu karena putus cinta, atau berpisah dengan orang tercinta. "Aku tidak kecewa kau tak membalas cintaku, tapi aku kecewa kau tak mengizinkanku untuk mencintaimu selalu".
3. Pulang

Pulang itu erat kaitanya dengan penantian. Diksi sederhana yang menyimpan segudang makna. Makna betapa berharapnya seseorang yang sedang menanti. Betapa besar permohonan yang mereka panjatkan agar seseorang itu bisa pulang.
Contohnya adalah "Pulanglah tuan, sebab kau tak akan pernah dapati lagi rumah yang sepertiku". Bagaimana? Sangat menyentuh hati kan.
4. Pergi

Kalau ada pulang, maka ada pula pergi. Pergi jauh. Sebuah diksi yang bertentangan dengan pulang. Jikalau pulang didambakan, maka pergi dinafikan. Kedua diksi ini memang syarat akan kehidupan. Kehidupan manusia di muka bumi ini.
Satu pelajaran yang bisa dipetik dari sebuah kepergian. Pergi mengajarkan bahwa perpisahan adalah kado terindah dari sebuah pertemuan. Jadi, tidak perlu bersedih. Cukup bersiap dari sekarang untuk kepergian seseorang.
5. Kembali

"Setelah satu dasawarsa menanti, sang tuan akhirnya kembali". Mengajarkan
kepadamu apa itu kesabaran. Kesabaran adalah selalu menguatkan hati, bahkan ketika cinta itu hampir berkarat. Jikalau kedua insan senantiasa saling percaya maka sejauh apapun jaraknya, mereka akan kembali. Kembali bersatu pada cinta yang paling suci. Cinta yang paling hakiki.
Lima diksi di atas memang sederhana tapi bukan berarti ia kalah puitis. Sebab setiap dari mereka punya ciri khasnya masing-masing.