Makassar, IDN Times - Sejarah Islam di Sulawesi Selatan tak lepas dari peran tiga ulama asal Minangkabau, Sumatera Barat, yang datang keTanah Daeng. Ketiganya kemudian tinggal di Sulsel hingga akhir hayat mereka.
Di penghujung abad ke-17, kapal yang membawa Datuk ri Bandang (Abdul Makmur, Khatib Tunggal), Datuk ri Tiro (Abdul Jawad, Khatb Bungsu) dan Datuk ri Pattimang (Sulaiman, Khatib Sulung), merapat ke bandar Somba Opu milik Kerajaan Gowa-Tallo.
Namun sejumlah catatan menyebut bahwa Islam sudah ada di Sulsel waktu itu, meski penyebarannya belum pesat. Tiga abad sebelum mereka, sudah ada Sayyid Jamaluddin al-Akbar al-Husaini, seorang ulama asal Malabar di India, yang berdiam di Kerajaan Wajo sejak tahun 1320.
Menurut peneliti dari Balai Litbang Agama Makassar, ketiga datuk ini datang menyebarkan agama Islam atas permintaan Raja Tanete. Sebelumnya, kepala pemerintahan Kerajaan Barru tersebut mengirim utusan ke tanah Minang terlebih dahulu, menyampaikan maksud dan tujuan undangan. Di sisi lain, sebuah catatan turut menulis jika mereka diutus oleh Sultan Aceh dan Sultan Johor.