Rawat Budaya Lokal, BASAsulsel Luncurkan Kamus Digital Bahasa Makassar

- BASAsulsel Wiki dan BBP Sulawesi Selatan meluncurkan Kamus Digital Bahasa Makassar dan Program Kamus Masuk Sekolah.
- Kamus mencakup 65 akun entri dan menghasilkan 418 kalimat contoh, juga memperkenalkan Wikithon sebagai ruang digital bagi anak muda.
- Inisiatif ini bertujuan merawat bahasa daerah melalui tiga pendekatan: partisipasi masyarakat, ekosistem partisipasi publik, serta kerjasama multipihak.
Makassar, IDN Times - BASAsulsel Wiki dan Balai Bahasa Provinsi (BBP) Sulawesi Selatan resmi meluncurkan Kamus Digital Bahasa Makassar dan Program Kamus Masuk Sekolah. Acaranya berlangsung di Ruang Multimedia Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, pada pada Selasa pagi (23/7/2024).
Inisiatif ini bertujuan merawat dan melestarikan bahasa daerah melalui cara kreatif dan inovatif, melibatkan generasi muda serta masyarakat. Kamus yang bisa diakses melalui laman https://basasulselwiki.org/ tersebut mencakup 65 akun entri dan menghasilkan 418 kalimat contoh.
Selain itu, BASAsulsel Wiki juga memperkenalkan Wikithon, ruang digital yang aman bagi anak muda untuk berpartisipasi memberikan masukan dan respons terhadap isu publik. Ini dilakukan melalui kompetisi berkala yang dikemas secara menarik dan kreatif.
1. BASAsulsel Wiki menekankan pentingnya terus menggunakan bahasa daerah

Dalam sambutannya, Ita Ibnu selaku Koordinator Program BASAsulsel Wiki menekankan pentingnya memberdayakan masyarakat agar terbiasa menggunakan bahasa daerah di era digital. Kamus digital ini juga disebut berfungsi mendokumentasikan dan mengembangkan bahasa Makassar sebagai salah satu kekayaan budaya yang harus dirawat.
"Kami mengembangkan tiga pendekatan untuk inisiatif ini. Pertama, melibatkan masyarakat dalam menggunakan bahasa daerah sesuai pandangan mereka sendiri. Kedua, membangun ekosistem partisipasi publik dengan melibatkan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor," ucap Ita Ibnu.
"Ketiga, melalui kerjasama multipihak, multisektoral, dan multidemografi dalam menciptakan, mengevaluasi, dan menyempurnakan platform ini. Terlebih, 60 persen partisipan kami adalah perempuan," tambahnya.
2. Diharap menjadi alternatif metode pengajaran untuk para guru di sekolah

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel mengapresiasi inisiatif yang sudah mulai digodok sejak tahun 2023 tersebut. Memaksimalkan penggunaan teknologi membuat Kamus Digital Bahasa Makassar menjadi alternatif metode pengajaran untuk para guru di berbagai tingkatan sekolah.
"Tentu kreativitas adalah kunci untuk membuat bahasa daerah ini tetap ada di tengah kemajuan teknologi sekarang. Jadi sekarang, merawat bahasa itu penting. Saya berterima kasih kepada BASAsulsel Wiki yang menginisiasi kegiatan ini sebab kembali mengingatkan pada anak-anak kita tentang kesantunan tata bahasa sesungguhnya," ungkap Andi Asriady Sulaiman selaku Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel.
"Dengan memanfaatkan teknologi dan metode pengajaran yang inovatif, kita dapat menarik minat anak muda untuk belajar menggunakan bahasa daerah. Ini adalah tanggung jawab kita bersama sebab generasi muda adalah pewaris bahasa dan budaya kita," imbuhnya.
3. Kedubes AS untuk Indonesia juga turut berpartisipasi dalam inisiatif ini

Sementara itu, Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia senang bisa berpartisipasi dalam upaya pelestarian bahasa secara kreatif. Melalui program U.S. Ambassadors Fund for Cultural Preservation (AFCP), mereka telah melakukan inisiatif serupa dengan BASAkalimantan Wiki untuk Bahasa Banjar.
"Bahasa bisa dikatakan sebagai sesuatu yang mencerminkan sifat budaya dan daerah. Bahasa bukan hanya alat, tapi juga kunci untuk menjalankan hubungan antarmasyarakat untuk membagikan ide, budaya atau menyelesaikan masalah kompleks," papar Christopher Green, Konsul Jenderal kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, dalam kesempatan yang sama.
"Kita semua bisa menghindari penurunan status sebuah bahasa dari rentan menjadi terancam. Karena itu AFCP senang bisa membantu pelestarian bahasa Makassar dan Banjar, dan saya harap upaya ini bisa dirasakan oleh generasi yang akan datang," tukas Christopher.