Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Psikolog Ungkap 3 Hal Ini akan Kamu Alami saat Pertama Digital Detox

ilustrasi menatap ponsel (pexels.com/Ivan Samkov)

Ketika rutinitas harianmu terasa gak pernah lepas dari layar ponsel, mungkin kamu pernah terpikir untuk mencoba digital detox. Ini adalah periode di mana kamu secara sengaja menjauh dari media sosial atau perangkat digital untuk sementara waktu. Tujuannya adalah memberi waktu bagi dirimu untuk rehat dari dunia maya yang terus-menerus menuntut perhatian.

Namun, saat pertama kali mencobanya, kamu mungkin akan mengalami beberapa hal yang cukup mengejutkan. Yuk, kita bahas tiga hal yang kemungkinan besar akan kamu rasakan!

1. Ada waktu kosong yang tadinya tak kamu sadari

ilustrasi santai sambil baca (pexels.com/Liza Summer)

Saat memutuskan untuk menghapus aplikasi media sosial dari ponselmu, hal pertama yang langsung terasa adalah banyaknya waktu kosong yang selama ini gak kamu sadari. Menurut sebuah penelitian dalam International Journal of Mental Health and Addiction tahun 2019, rata-rata orang menghabiskan lebih dari dua hingga tiga jam per hari di layar mereka. Tanpa disadari, aktivitas ini bisa menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti penurunan konsentrasi hingga memburuknya kesehatan mental.

Begitu menjalani detox, kamu mungkin akan sering secara refleks meraih ponselmu, hanya untuk menyadari bahwa aplikasinya sudah gak ada. Di sinilah kamu akan mulai bertanya pada diri sendiri, “Apa yang seharusnya aku lakukan sekarang?”.

Awalnya, kekosongan ini terasa aneh, bahkan mungkin membosankan. Tapi justru di sinilah letak pelajaran berharganya: kamu mulai sadar betapa besarnya waktu yang sebelumnya kamu habiskan hanya untuk scroll tanpa henti.

2. Kamu bertanya-tanya apa yang sebenarnya kamu sukai

ilustrasi santai sambil baca buku (pexels.com/Kaboompics.com)

Tanpa distraksi dari media sosial, kamu akan memiliki lebih banyak waktu untuk kembali merenungkan hal-hal yang sebenarnya kamu sukai. Namun, proses ini gak selalu mudah memang. Menurut penelitian dalam Computers in Human Behavior (2016), kecanduan internet bisa menyebabkan anhedonia, yaitu kehilangan rasa nikmat dalam aktivitas yang sebelumnya menyenangkan.

Misalnya, saat kamu mencoba kembali ke hobi lamamu seperti membaca, menggambar, atau bermain musik, kamu mungkin merasa aktivitas tersebut gak lagi semenarik dulu. Ini bukan berarti hobimu membosankan, tetapi karena otakmu telah terbiasa dengan stimulasi instan dari media sosial.

Proses menikmati sesuatu secara perlahan, seperti menyelesaikan buku atau menggambar selama berjam-jam, mungkin terasa sulit di awal. Namun seiring waktu, kamu akan kembali menikmati aktivitas-aktivitas ini tanpa tekanan dan distraksi.

3. Kamu sadar bahwa hidup tanpa media sosial itu mungkin

ilustrasi pasangan camping (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Minggu-minggu pertama menjalani digital detox memang gak gampang. Akan ada saat-saat di mana kamu merasa frustrasi karena bosan atau terlalu sering ingin mengecek ponsel. Tapi, begitu kamu berhasil menyelesaikan proyek kecil, seperti menyelesaikan buku atau memulai hobi baru, kamu akan menyadari satu hal penting: kamu bisa hidup tanpa media sosial.

Menurut sebuah studi tahun 2020, diketahui bahwa digital detox gak hanya dapat membantumu mengurangi kecanduan layar, tetapi juga meningkatkan kualitas tidur, mengurangi rasa cemas, dan memperbaiki suasana hati secara keseluruhan. Ketika kamu mulai merasakan manfaat ini, kamu akan semakin termotivasi untuk menjaga keseimbangan antara dunia maya dan dunia nyata.

Digital detox memang gak selalu mudah, terutama di awal. Tapi, pengalaman ini bisa membuka matamu tentang seberapa besar pengaruh media sosial dalam hidupmu.

Dengan menjalani detox, kamu bisa menemukan kembali kesenangan dari aktivitas sederhana yang mungkin sudah lama terlupakan. Jadi, kenapa gak mencoba? Sedikit perubahan kecil bisa membawa dampak besar untuk hidupmu ke depannya, lho.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
S U S A N T I .
EditorS U S A N T I .
Follow Us