Mahasiswa Farmasi Unhas Juara 1 Racik Ramuan Penambah Imun Bahan Sawit

Menghadirkan serbuk minuman kesehatan berbahan kelapa sawit

Makassar, IDN Times - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, mengukir prestasi dalam lomba riset yang digelar Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Tim Farmasi Unhas berhasil meraih juara satu pada ajang tersebut.

Pengumuman pemenang telah berlangsung pada Jumat 27 Agustus 2021 lalu. Atas prestasi ini, tim tersebut berhak mendapatkan hadiah pembinaan senilai Rp50 juta.

Dalam lomba tersebut, tim ini menghadirkan inovasi berupa serbuk minuman kesehatan kombinasi dispersi padat dan floating gel in-situ dari ekstrak karotenoid minyak kelapa sawit.

Minuman itu cukup dikonsumsi sekali sehari, sediaannya dapat menghasilkan efek antioksidan dan peningkatan sistem imun tubuh.

1. Kelapa sawit salah satu komoditas terbesar di Indonesia

Mahasiswa Farmasi Unhas Juara 1 Racik Ramuan Penambah Imun Bahan SawitIlustrasi Kelapa Sawit (IDN Times/Sunariyah)

Cindy Kristina Enggi selaku ketua tim menjelaskan keikutsertaan tim Farmasi Unhas didasari atas ketertarikannya pada penelitian, utamanya di bidang kesehatan. Ditambah lagi dengan adanya informasi mengenai lomba riset tentang kelapa sawit.

Cindy menjelaskan sawit merupakan salah satu komoditas terbesar yang dimiliki Indonesia, tetapi pemanfaatannya terutama dalam bidang kesehatan belum cukup terjamah. 

"Berangkat dari hal tersebut, kami memikirkan ide untuk memanfaatkan kelapa sawit dalam bidang kesehatan. Setelah melakukan penelusuran pustaka, ternyata minyak sawit memiliki kandungan beta karoten tinggi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan," jelas Cindy, Senin (30/8/2021).

2. Membuat minuman antioksidan

Mahasiswa Farmasi Unhas Juara 1 Racik Ramuan Penambah Imun Bahan SawitIlustrasi Perkebunan Kelapa Sawit (IDN Times/Sunariyah)

Cindy menjelaskan teknologi dispersi padat digunakan untuk meningkatkan kelarutan ekstrak beta karoten dari minyak kelapa sawit. Sedangkan, teknologi floating gel in-situ akan meningkatkan waktu tinggal obat dalam lambung guna menghindari degradasi beta karoten serta mencapai penyerapan yang optimal. 

"Nantinya ketika sediaan ini dikonsumsi, maka sediaan akan membentuk gel yang menetap dan mengapung di lambung dan membantu penyerapan beta karoten. Dengan pemanfaatan teknologi tersebut, diharapkan beta karoten dapat terabsorbsi sepenuhnya di dalam tubuh selama kurun waktu 24 jam, meningkatkan efek antioksidan dan meningkatkan sistem imun," kata Cindy. 

Baca Juga: KAKS Unhas Jabarkan Gawatnya Kekerasan Seksual Selama Pandemik

3. Mahasiswa diharapkan meningkatkan minat dalam riset

Mahasiswa Farmasi Unhas Juara 1 Racik Ramuan Penambah Imun Bahan SawitIlustrasi Riset (IDN Times/Arief Rahmat)

Melalui keikutsertaan tersebut, Cindy beserta tim berharap mahasiswa serta peneliti Indonesia lainnya dapat meningkatkan minatnya dalam melakukan riset kelapa sawit. 

Sebab, menurutnya, masih banyak hal yang bisa serta perlu diteliti dan dikembangkan untuk meningkatkan pemberdayaan perkebunan industri yang saling bersinergi dari aspek hulu hingga hilir serta mencapai industri sawit nasional yang tangguh dan berkelanjutan.

Selamat ya kepada Cindy Kristina Enggi dan Tim Fakultas Farmasi Unhas.

Baca Juga: Farmasi Unhas Hasilkan Minuman Rosela Pencegah Diabetes

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya