Sejarah Coto Makassar, dari Dapur Istana ke Warung Tepi Jalan
Diklaim sudah ada sejak abad ke-16, alami akulturasi budaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Siapa yang tidak kenal dengan coto makassar? Rasa lezat dari kuah dan daging berempah membuatnya jadi salah satu kuliner primadona. Warga lokal menganggapnya sebagai makanan wajib, sedang wisatawan selalu menyantapnya kala menyambangi Makassar. Tapi, dari mana makanan ini berasal?
Berdasarkan entri di situs resmi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, hidangan tersebut sudah ada sejak abad ke-16, atau saat Kerajaan Gowa masih berjaya di lautan Nusantara. Berarti, coto sudah menemani lidah puluhan generasi penduduk Sulawesi Selatan selama hampir lima abad lamanya.
1. Disebut awalnya menjadi hidangan para bangsawan Gowa
Masih dalam entri yang sama, coto disebut sebagai hidangan khusus untuk kalangan bangsawan dan pejabat istana. Termasuk juga saat upacara adat. Tapi, ada juga riwayat yang mengatakan bahwa makanan ini pertama kali dibuat oleh rakyat biasa. Agaknya dugaan ini berasal olahan jeroan yang juga bisa dinikmati dalam coto.
Selain itu, coto juga mendapat pengaruh tradisi kuliner Cina yang juga masuk pada masa yang sama. Hal tersebut bisa dilihat dari sambal tauco sebagai pelengkap sajian. Bumbu dengan bahan baku biji kedelai fermentasi tersebut sudah lebih dulu digunakan pada masa Cina kuno, sebelum sampai ke Nusantara berkat para pedagang.
Baca Juga: Resep Buras dan Coto Makassar untuk Menu Lebaran Berkesan