TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mondial Fest 2019, Menanam Bibit Perdamaian Mulai dari Kampus

"Merayakan Kemanusiaan" jadi tema untuk helatan kedua

IDN Times/Achmad Hidayat Alsair

Makassar, IDN Times - Berbagai upaya menebar bibit-bibit damai mulai dilakukan oleh banyak pihak sebagai reaksi atas kondisi sosial-masyarakat Indonesia terkini. Salah satunya dilakukan lewat Mondial Fest 2019, sebuah acara yang digelar oleh Program Studi Hubungan Internasional Universitas Bosowa, Makassar.

Salah satu hal unik adalah pemilihan kata mondial. "Tahun lalu, ketika pertama kalinya membuat festival ini, saya bersama mahasiswa mencari kata lain untuk global. Saya menemukan kata mondial yang juga mengandung makna yang sama," ujar Ketua Prodi HI Universitas Bosowa, Zulkhair Burhan, kepada IDN Times pada Senin (23/12) kemarin.

Dalam KBBI, mondial adalah sebuah kata sifat yang untuk hal-hal yang berkaitan dengan seluruh dunia. Kata tersebut juga bisa ditemui dalam bahasa Prancis dengan makna serupa.

1. Melalui kolase yang dipamerkan, para mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas Bosowa menyoroti isu-isu terkini

IDN Times/Achmad Hidayat Alsair

Sosok yang biasa disapa Kak Bob ini turut bercerita bahwa Mondial Fest pada awalnya hanya berupa proyek kelas kolektif sebagai pengganti Ujian Akhir Semester melibatkan mahasiswa lintas angkatan. Respons positif yang diterima membuat Mondial Fest kembali digelar pada tahun ini.

Pemilihan tema Merayakan Kemanusiaan sendiri bukannya tanpa alasan. Tren kekerasan yang melonjak selama beberapa tahun terakhir jadi perhatian semua kalangan, termasuk akademisi dan mahasiswa.

"Merayakan Kemanusiaan diangkat karena sekarang isu-isu kekerasan sedang menguat. Makanya kita selalu memikirkan konsep acara-acara seperti ini yang lebih kreatif dalam membawa nilai-nilai perdamaian dan kemanusiaan secara lebih soft," lanjutnya.

Baca Juga: Mondial Fest 2019: Menengok Peran Media Sebagai Juru Damai

2. Generasi millennial jadi kalangan yang paling merasakan globalisasi dan kemajemukan

IDN Times/Achmad Hidayat Alsair

Upaya menyebar benih-benih damai lewat cara-cara membumi dirasa lebih efektif untuk menjaring atensi. Generasi millennial jadi kalangan yang paling merasakan globalisasi. Budaya dari seluruh dunia melintas dengan cepat. Alhasil kemajemukan jadi sesuatu yang kian niscaya alias tak bisa dihindari.

"Target Mondial Fest tentu saja para mahasiswa karena mereka yang menjalani hidup di masyarakat sehari-hari. Saya membayangkan mereka pada akhirnya memiliki nilai perdamaian dan kemanusiaan hingga tercermin dalam kehidupan sehari-hari," papar Kak Bob.

Berangkat dari isu keberagaman, edisi 2019 pun untuk kali pertama bersifat tematik. Ini adalah langkah awal bagi Mondial Fest untuk terus berkembang sembari mengangkat tema-tema lain yang tak kalah pentingnya.

Baca Juga: Mondial Fest 2019: Tumbuhkan Narasi Kemanusiaan lewat Media Millennial

Berita Terkini Lainnya