Mengenal Wahidin Sudirohusodo, Dokter Rakyat Penggagas Budi Utomo
#MenjagaIndonesia Nama Wahidin terkenal di Makassar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Dalam pemberitaan perihal wabah virus Corona beberapa waktu belakangan, terselip nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Wahidin Sudirohusodo. Rumah sakit di Kota Makassar itu memang menjadi salah satu dari delapan rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Sulawesi Selatan yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan.
Didirikan pada tahun 2006, rumah sakit ini sudah pernah menangani kasus-kasus wabah lain seperti SARS, MERS dan Flu Burung.
Di sisi lain, RS tersebut berasal dari nama seorang dokter sekaligus tokoh pergerakan nasional Indonesia yang membidani lahirnya organisasi Budi Utomo pada 1908. Berikut ini IDN Times menyajikan sekelumit kisah hidup Wahidin Sudirohusodo seperti dirangkum dari berbagai sumber.
1. Wahidin Sudirohusodo lahir di Sleman, Yogyakarta, pada 7 Januari 1852
Wahidin Sudirohusodo lahir dari keluarga ningrat di Desa Mlati, Kota Sleman, Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada 7 Januari 1852. Menurut biografi yang disusun Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada 1992, ayah Wahidin adalah seorang ronggo (bagian dari struktur pemerintahan Hindia-Belanda, sekarang kira-kira setingkat dengan Camat) yang berasal dari daerah Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah.
Selepas lulus dari Sekolah Jawa di Yogya, Wahidin remaja kemudian diasuh oleh Frits Kohle, seorang petinggi perkebunan milik pemerintah Hindia-Belanda di Tasikmadu, Sragen, Surakarta. Ia adalah ipar ayah Wahidin sebab salah satu saudara perempuannya menjadi istri Frits Kohle.
Selama menjadi anak angkat Kohle, Wahidin mendapat sokongan dana untuk melanjutkan pendidikannya. Namun di saat bersamaan, ia mulai sadar betapa jomplangnya nasib antara rakyat biasa dan kaum priyayi ditambah penduduk Eropa plus keturunannya.
Baca Juga: Ketika Pangeran Diponegoro Embuskan Napas Terakhir di Makassar
Baca Juga: Mengenal Eduard Ernst Pelamonia, Figur Militer-Medis Asal Makassar
Baca Juga: Arief Rate: Memperjuangkan, Lalu Dikhianati Republik Sendiri
Memperingati HUT ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, IDN Times meluncurkan kampanye #MenjagaIndonesia. Kampanye ini didasarkan atas pengalamanan unik dan bersejarah bahwa sebagai bangsa, kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dalam situasi pandemik COVID-19, di saat mana kita bersama-sama harus membentengi diri dari serangan virus berbahaya. Di saat yang sama, banyak hal yang perlu kita jaga sebagai warga bangsa, agar tujuan proklamasi kemerdekaan RI, bisa dicapai.