TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah USS Makassar Strait, Kapal Induk Amerika Serikat di Perang Dunia

Sempat bertugas di medan Pasifik selama Perang Dunia II

Potret kapal induk milik Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Makassar Strait, antara tahun 1944 hingga 1945. (Dok. Ken Berner - NavSource Naval History)

Makassar, IDN Times - Nama Makassar punya posisi tersendiri bagi kubu Sekutu di masa Perang Dunia II. Pertama, pada beberapa titik di ibu kota Sulawesi Selatan tersebut sempat didirikan kamp tawanan Jepang yang menampung ratusan orang. Kedua, lantaran menjadi sasaran bombarbir pesawat tempur Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun 1944.

Namun, militer Negeri Paman Sam menganggap Makassar lebih dari itu. Dari ratusan kapal perang milik US Navy (angkatan laut) yang pernah beroperasi, terdapat USS Makassar Strait, si raksasa yang iringi usaha Sekutu "menghantam balik" supremasi Kekaisaran Jepang di Perang Pasifik.

Seperti apa riwayatnya? Berikut IDN Times merangkum kisah USS Makassar Strait dari berbagai sumber.

1. Namanya berasal dari Pertempuran Selat Makassar yang terjadi pada 4 Februari 1942

Kapal perang penjelajah milik Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Marblehead, bersandar di Cilacap (Jawa Tengah) setelah rusak parah dalam Pertempuran Selat Makassar pada Februari 1942. (Naval History and Heritage Command)

Kenapa bisa dinamakan Makassar Strait? Menurut Dictionary of American Naval Fighting Ships (Naval History Division, 1959) yang disusun James L. Mooney, peristiwa Pertempuran Selat Makassar (Battle of the Makassar Strait) yang terjadi pada 4 Februari 1942 jadi ilham penamaan kapal tersebut.

Saat itu, empat kapal penjelajah dan tujuh armada perusak milik Belanda dan Amerika Serikat berusaha mencegat konvoi invasi tentara Jepang yang berangkat dari Balikpapan menuju Makassar. Tapi nahas, misi yang dipimpin Laksamana Karel Doorman itu justru dipukul mundur oleh Dai Nippon dengan pesawat tempur.

Menurut prakiraan saat itu, sekitar 37 sampai 45 pesawat Dai Nippon silih berganti menyerang kapal-kapal milik aliansi pertahanan Pasifik ABDA (American-British-Dutch-Australian). Pertempuran dari jam 9 pagi hingga tengah hari itu diakhiri dengan perintah mundur seluruh kapal tempur setelah bertubi-tubi dihujani tembakan serta bom.

Dua kapal penjelajah milik AS, USS Marblehead dan USS Houston, rusak berat di pertempuran itu. Korban tewas dari pihak ABDA mencapai 70 orang, semuanya adalah awak kapal. Setelah itu, Hindia-Belanda jatuh ke tangan Jepang sepenuhnya.

2. Sempat bertugas sebagai pengirim suplai dan penjemput tentara AS yang cedera di medan Pasifik

Lukisan USS Makassar Strait saat masih aktif menjalankan misi di Perang Dunia II. (Dok. George Broadbent Jr. - NavSource Naval History)

Berkat mobilisasi besar-besaran oleh pemerintah Amerika Serikat, kapal-kapal yang karam diganti dalam hitungan bulan. USS Makassar Strait sendiri dibuat di galangan kapal Kota Richmond, California, oleh Kaiser Shipbuilding Company mulai 29 Desember 1943 dan selesai 22 Maret 1944.

Dalam buku Conway's All the World's Fighting Ships 1922–1946 (Naval Institute Press, 1980) menjelaskan bahwa USS Makassar Strait adalah kapal induk escort kelas Casablanca dengan landasan pacu lebih luas daripada kelas Bogus.

Panjang total mencapai 156 meter (ukuran dek 78 meter) dengan berat 11.077 ton. Saat di lautan, kapal induk itu bisa melaju maksimal 19 knot atau 35 kilometer per jam. Total awak kapal dan tentara yang bisa ditampung antara 910 hingg 916 orang.

Bagian deknya turut dilengkapi peralatan tempur. Mulai dari satu senjata kaliber 38 yang terletak pada bagian buritan, 8 senjata anti-pesawat Bofors 40 mm serta 12 kanon Oerlikon 20 mm yang terpasang di sekeliling area geladak.

Dalam kontraknya dengan pemerintah AS, kapal ini dipanggil Ulitaka Bay. Namanya baru berubah menjadi USS Makassar Strait pada 6 November 1943. Tanggal 27 April 1973, sebulan setelah rampung, Angkatan Laut AS secara resmi menggunakannya.

Sepanjang enam bulan pertama beroperasi, antara Juni hingga September 1944, USS Makassar Strait digunakan untuk keperluan latihan para pilot baru di selatan pesisir California. Kendati demikian, kapal tersebut juga punya peran penting. Antara lain sebagai pengirim suplai, mengangkut pesawat baru atau rusak, serta menjemput para tentara yang terluka di Teater Pasifik.

Baca Juga: Kisah Eksotis Macassar Oil, Minyak Rambut Populer di Inggris Abad 18

Berita Terkini Lainnya