TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times
© 2024 idntimes.com by IDN Media
Home Life Education

Asal Muasal Nama Bulukumba, Kabupaten dengan Pantai Eksotis

Konon berasal dari penentuan batas wilayah Gowa dan Bone

Perahu pinisi, ikon Kabupaten Bulukumba. (instagram.com/andyo3)
Verified
Ach. Hidayat Alsair

Makassar, IDN Times - Masih sedikit yang tahu bahwa nama "Bulukumba" sejatinya adalah pelafalan versi mudah dari kata "Bulu'kumupa" yang lebih dulu dikenal masyarakat setempat.

Dalam sebuah laporan terbitan Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sulawesi Selatan tahun 1983, dijelaskan bahwa nama "Bulu'kumupa" berasal dari dua kata bahasa Bugis. "Bulu'" berarti gunung, sedang tiga suku kata terakhir bermakna kepemilikan.

Bertepatan dengan Hari Jadi ke-62 Kabupaten Bulukumba pada Jumat ini (4/2/2022), IDN Times mengajak pembaca mengenal lebih dalam daerah yang dikenal dengan wisata pantai eksotis tersebut.

Baca Juga: Mengenal Kapal Pinisi, Warisan Budaya dari Sulawesi Selatan 

1. "Bulu'kumupa" dipercaya sebagai versi awal nama "Bulukumba"

Pemandangan bagian puncak Gunung Lompbattang di Sulawesi Selatan. (Wikimedia Commons/Syarullah)

Jadi, "Bulu'kumupa" berarti "masih gunung milik saya" atau "tetap gunung milik saya." Sebuah legenda di masyarakat Bulukumba menyebut bahwa kata tersebut tercetus pada abad ke-17, semasa Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone (dua poros kekuatan di Sulsel saat itu) terlibat konfrontasi. Tapi, tidak ada rincian apakah ini peristiwa Musu' Selleng (Perang Pengislaman) 1607-1611 atau Perang Makassar 1666-1669.

Suatu ketika, utusan Sombayya (Raja Gowa) dan Arumpone (Penguasa Bone) bertemu di daerah pesisir pantai bernama Tanah Kongkong (kini bagian dari Kecamatan Ujung Bulu). Mereka membawa mandat berunding menetapkan batas wilayah kerajaan masing-masing.

2. Berasal dari proses perundingan batas wilayah Kerajaan Gowa dan Bone

Peta pesisir selatan Sulawesi Selatan buatan Jean Michiel Aubert yang terbit pada tahun 1752. (Wikimedia Commons/Nationaal Archief)

Utusan Sombayya Gowa menarik batas dari daerah Kindang di kaki/lereng bukit (Bangkeng Buki') Gunung Lompobattang ke arah pesisir Timur, melewati kawasan Tanete. Sedangkan utusan Arumpone bersikukuh daerah Bangkeng Buki' ke pantai Selatan masuk dalam wilayah Kerajaan Bone.

Saat itu, kedua utusan dipercaya kompak mengucap "Bulu'kumupa." Meski folklor tersebut tak menyebutkan akhir dari proses perundingan perbatasan Gowa-Bone, banyak pihak merujuknya sebagai asal muasal nama "Bulukumba", yang ternyata hasil dari perubahan cara pengucapan.

Baca Juga: Eksotisnya Panorama Laut dari Tebing Apparalang Bulukumba

Topik:
sejarah
Budaya
Educate me
sulawesi selatan
pariwisata
Berita Terkini Lainnya

5 Tanda Bahwa Kamu Jadi Prioritas Utama bagi Pasanganmu

5 Tips untuk Menghadapi Stres Sehari-Hari, Bisa Fokus Bekerja!

7 Tips Ampuh Membangun Kebiasaan Baru yang Bertahan Lama

5 Kegiatan Ini Bisa Memicu Pria Melakukan Onani, Sebaiknya Hindari! 

5 Tanda Bahwa Kamu Pandai Berdagang, Tahu Membaca Peluang Usaha 

7 Tips Penggunaan Produk Skincare agar Wajah Cerah, Pakai Rutin!

5 Keuntungan Berdamai dengan Kekurangan Diri, Hidup jadi Lebih Slay!

5 Hal yang Dinantikan Orang saat Idul Adha, Kamu Juga?

5 Hal yang Harus Kamu Hindari untuk Atasi Body Dysmorphic Disorder

5 Tanda Kamu Gagal Mengutarakan Cinta Kepadanya, Respons Negatif