TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Potret Suasana Kota Parepare 120 Tahun Lalu. Apa Saja yang Berubah?

Seperti apa situasi Bandar Madani di awal abad ke-20?

Suasana sebuah ruas jalan raya di Kota Parepare, antara tahun 1900 hingga 1940. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)

Berstatus sebagai kota terbesar kedua di Sulawesi Selatan, Parepare memiliki sejarah yang membentang sejak abad ke-14. Daerah ini bahkan sudah tercantum dalam dokumentasi lama seperti Lontaraq Suppa dan naskah epos Sureq I La Galigo.

Silih berganti Parepare mengiringi perjalanan Kerajaan Soreang, Kerajaan Suppa, Konfederasi Ajatappareng, menjadi salah satu basis militer Hindia-Belanda, hingga jadi bagian dari Indonesia.

Lalu seperti apa suasana kota berjuluk Bandar Madani di zaman dulu? Berikut IDN Times mengumpulkan beberapa fotonya. Semua berasal dari Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies dan Tropenmuseum.

1. Seperti ini pemandangan Parepare dari area perbukitan luar kota, tampak bangunan masih belum banyak

Pemandangan Kota Parepare dari area perbukitan, sekitar tahun 1910. (Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies)

2. Pemandangan salah satu ruas jalan utama Parepare pada awal abad ke-20. Tampak bangunan toko dan perkantoran di kedua sisinya

Suasana sebuah ruas jalan raya di Kota Parepare, antara tahun 1900 hingga 1940. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)

3. Lokasi dalam foro kini adalah perempatan Jalan Bau Massepe dan Jalan Karaeng Burane, sedang di sebelah kanan adalah Lapangan Andi Makkasau

Perempatan Kantor Pos Parepare antara tahun 1930 hingga 1936. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures)

4. Masuk pertengahan abad ke-20, jumlah penduduk Kota Parepare mulai meningkat. Bisa dilihat dari deretan rumah-rumah baru

Pemandangan Kota Parepare dari area perbukitan, pada Oktober 1948. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures/C.J. Taillie)

5. Pada dekade 1930-an, ekonomi Parepare kian menggeliat berkat pelabuhan yang dibangun oleh Hindia-Belanda. Lalu lintas barang komoditas pun kian pesat

Proses pemuatan bahan bakar kendaraan di Pelabuhan Parepare sekitar tahun 1939. (Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies)

Baca Juga: 5 Tempat Nongkrong dan Kafe Millennials di Parepare, Layak Kamu Jajal!

6. Aktivitas bongkar muat kopra, salah satu hasil bumi Sulawesi Selatan, di Pelabuhan Parepare pada dekade 1940-an akhir

Proses bongkar muat kopra di Pelabuhan Parepare, November 1948. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures/C.J. Taillie)

7. Meski tak seramai Makassar, aktivitas di pelabuhan Parepare tetap menjadi roda penggerak penting ekonomi daerah sekitarnya

Pemandangan aktivitas di Pelabuhan Parepare, Oktober 1948. (Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures/C.J. Taillie)

Baca Juga: Foto-Foto Meriahnya Suasana Pasar Malam di Makassar Tahun 1948

Berita Terkini Lainnya