Jadi Pemicu Gempa di Majene-Mamuju Sulbar, Apa Itu Thrust Fault?

Kerusakan yang ditimbulkan selalu tergolong berat

Makassar, IDN Times - Gempa Magnitudo 6.2 mengguncang Sulawesi Barat (Sulbar) pada Jumat (15/1/2021) dini hari. Berpusat di kedalaman 6 kilometer di arah timur laut Kabupaten Majene, guncangannya mengakibatkan banyak bangunan roboh. Salah satunya yakni Kantor Gubernur Sulbar di Kota Mamuju.

Menurut Agus selaku Kepala Stasiun Meteorologi Majene dalam rilisnya, gempa yang membuat sekitar 2 ribu penduduk Sulbar terdampak, menunjukkan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault di Sesar Majene-Mamuju. Apakah itu?

1. Thrust fault atau sesar naik selalu terjadi di area patahan secara geologis

Jadi Pemicu Gempa di Majene-Mamuju Sulbar, Apa Itu Thrust Fault?Ilustrasi thurst fault atau sesar naik. (YouTube.com/USGS)

Menurut Earthquake Glossary versi United States Geological Survey (USGS), thrust fault (sesar naik untuk istilah bahasa Indonesia) juga kerap disebut sebagai reverse fault. Ini juga terjadi di area sesar atau patahan secara geologis. Sesar ini selalu mengalami pergeseran relatif (displacement) antara satu blok terhadap blok batuan lainnya.

Sesar naik sendiri adalah aktivitas sesar ketika salah satu blok/lapisan batuan yang berusia tua bergeser ke arah atas (hanging wall) dan blok/lapisan batuan lain yang berusia lebih muda bergeser ke arah bawah (foot wall) di sepanjang bidang/garis patahannya.

2. Patahan sesar naik memiliki kemiringan 45 derajat atau kurang

Jadi Pemicu Gempa di Majene-Mamuju Sulbar, Apa Itu Thrust Fault?Ilustrasi sesar naik atau thrust fault. (National Park Service)

Aktivitas dan energi dalam aktivitas sesar naik pun berbeda dari sesar normal atau sesar turun (normal fault) dan sesar geser (strike-slip fault). Untuk sesar naik, diperlukan energi atau gaya lebih besar untuk menaikkan lapisan hanging wall. Biasanya, patahan di sesar naik ini memiliki kemiringan sekitar 45 derajat atau kurang.

Karena berlawanan dengan gravitasi bumi, dibutuhkan tenaga endogen (dari dalam bumi) yang sangat besar. Energi tersebut digunakan untuk mematahkan lapisan batuan dan mengangkatnya ke atas.

Baca Juga: Cerita Rahmi Selamatkan Diri dari Lantai 5 Rusun saat Gempa di Mamuju

3. Gempa akibat aktivitas sesar naik selalu mengakibatkan kerusakan berat

Jadi Pemicu Gempa di Majene-Mamuju Sulbar, Apa Itu Thrust Fault?Warga mengamati Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang rusak akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). (ANTARA FOTO/Akbar Tado)

Di Indonesia sendiri, sudah beberapa kali terjadi gempa akibat aktivitas sesar naik. Menurut ahli geologi Universitas Gadjah Mada, Rovicky Dwi Putrohari dalam majalah Suara GEA edisi 2011, gempa bumi M 5,2 yang mengguncang Yogyakarta pada 27 Mei 2006 disebabkan oleh aktivitas fault thrust di Sesar Opak yang berada di pesisir selatan.

Sesar naik pun turut memicu gempa berkekuatan 6,4 M di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Juli 2018 silam. Meski gempa sesar naik selalu identik dengan gempa yang berpusat di darat, kerusakan yang ditimbulkan selalu tergolong berat.

Baca Juga: Jalan Utama Putus, Bantuan Gempa Majene Dikirim via Laut dan Udara

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya