Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Trik Rahasia Bikin Orang Lebih Respek Padamu di Lingkungan Kerja

ilustrasi orang-orang yang sedang bekerja (pexels.com/Edmon Dantes)
ilustrasi orang-orang yang sedang bekerja (pexels.com/Edmon Dantes)
Intinya sih...
  • Memanggil atau mengapresiasi seseorang dengan namanya
  • Menjadi lebih banyak diam dan mendengarkan orang berbicara
  • Mirroring bahasa tubuh lawan bicara
  • Bangun kepercayaan lewat hal baik secara konsisten
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di lingkungan kerja, selain keahlian teknis, terdapat keahlian lain yang juga penting untuk diterapkan. Hal tersebut berupa keahlian dalam manajemen sikap dan kemahiran berkomunikasi. Terdapat fakta bahwa menjadi orang pintar saja tidak cukup untuk bisa bertahan di lingkungan kerja. Sebab, banyak orang pintar yang kurang disegani dan dianggap kaku, sementara sosok yang biasa saja justru dianggap lebih berwibawa. 

Dibutuhkan kemahiran untuk bisa menguasai kemampuan adaptif dan membangun interaksi agar tercipta respect di lingkungan kerja. Respek tidak hadir karena dipaksa, melainkan karena dibangun. Berikut adalah empat trik yang dapat membantu menumbuhkan respect dari rekan kerja tanpa harus terlihat mendominasi. 

1. Biasakan memanggil atau mengapresiasiasi seseorang dengan namanya

ilustrasi orang yang sedang interview kerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi orang yang sedang interview kerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Satu hal yang perlu kamu sadari bahwa setiap orang memiliki kebutuhan dasar untuk merasa diakui keberadaannya. Cara paling sederhana untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan memanggil nama. Menurut Dale Carnegie dalam bukunya berjudul How to Win Friends and Influence People, nama seseorang adalah suara paling merdu bagi telinganya. 

Jika kamu ingin dihargai orang, maka hargai terlebih dahulu orang tersebut dengan mengingat nama mereka. Biasakan menyebut nama rekan kerja saat sedang berbicara. Baik itu dalam rapat maupun percakapan ringan. Contohnya saat memuji pendapat rekan kerja seperti "Ide yang bagus, Arka! Aku setuju itu bisa kita eksekusi besok" atau sekadar saat mengucapkan tiga kata ajaib, yakni "maaf, tolong, dan terima kasih" dengan menyisipkan nama mereka. Kebiasaan tersebut akan memberi sinyal bahwa kamu memperhatikan mereka secara personal. Sebaliknya, interaksi yang terlalu generik tanpa menyebut nama sering kali terasa dingin dan impersonal.

2. Menjadi lebih banyak diam dan mendengarkan orang berbicara

ilustrasi kerja sama antar dua orang (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi kerja sama antar dua orang (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Semakin kamu bertemu dengan beragam sifat manusia, semakin kamu perlu untuk memperbanyak porsi mendengarkan daripada berbicara. Terlebih lagi dalam dunia pekerjaan, jika kamu ingin disegani, maka jadilah pendengar yang aktif. Jangan buru-buru menyela ketika rekanmu sedang berbicara. Terkadang, diam beberapa detik justru menciptakan dampak psikologis yang dapat membangun respek.

Diam akan memberikan kesan bahwa kamu adalah pribadi yang tenang, tidak mudah terpancing emosi, dan mampu mengendalikan situasi. Misalnya, ketika kamu menerima kritik, jangan langsung bereaksi defensif, tetapi diamlah sejenak sebelum merespons. Gestur tersebut menunjukkan kedewasaanmu dalam mengelola emosi. Rekan kerjamu akan lebih menghargaimu atas wibawa yang kamu pancarkan karena mampu memanajemen emosi dengan baik.

3. Mirroring bahasa tubuh lawan bicara

ilustrasi meeting strategi konten dari tim marketing (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi meeting strategi konten dari tim marketing (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Tanpa kamu sadari, orang-orang yang akrab biasanya memiliki gesture tubuh yang mirip. Dalam psikologi, fenomena ini disebut mirroring yang berupa teknik menyelaraskan bahasa tubuh dengan lawan bicara. Tindakan ini akan menciptakan rasa nyaman dan keterhubungan yang lebih dalam.

Contohnya ketika lawan bicara duduk sedikit condong ke depan, kamu juga bisa menyesuaikan posisi duduk yang serupa. Lalu, jika gaya bicaranya santai, kamu pun dapat menyesuaikan ritmenya. Tujuan mirroring ini bukan meniru, melainkan menciptakan kesan bahwa kamu berada pada frekuensi yang sama. Kesamaan frekuensi inilah yang membuat orang merasa nyambung, maka secara otomatis respect akan terbangun.

4. Bangun kepercayaan lewat hal baik secara konsisten

ilustrasi orang-orang yang sedang meeting (pexels.com/Tiger Lily)
ilustrasi orang-orang yang sedang meeting (pexels.com/Tiger Lily)

Banyak orang berpikir bahwa rasa respek lahir secara instan melalui hal besar. Padahal, konsisten dalam beraksi baiklah yang seringkali menentukan tingkat respek seseorang. Biasakan untuk selalu hadir tepat waktu saat berangkat kerja, tepati janji sekecil apapun itu, membalas pesan rekan kerja dengan cepat, dan bersedia membantu mereka saat sedang kesulitan semampumu.

Kebiasaan-kebiasana tadi mungkin terlihat sederhana, tetapi memberi pesan kuat bahwa kamu dapat diandalkan dan dapat dipercaya. Dari kepercayaan itulah, rasa respek akan tumbuh. Sebaliknya, jika kamu dikenal sebagai sosok yang tidak konsisten, maka bisa saja menggerus kredibilitasmu. 

Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa membangun respect di lingkungan kerja tidak hanya datang dari jabatan atau kecerdasan. Namun, dari detail-detail kecil yang sering kali luput diperhatikan. Kesadaran untuk melakukan hal-hal baik yang sederhana, maka respek akan diberikan secara sukarela oleh orang lain. Semoga empat trik tadi dapat menjadi langkah awal agar rekan kerja lebih respek kepadamu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irwan Idris
EditorIrwan Idris
Follow Us

Latest Life Sulawesi Selatan

See More

4 Hal yang Bikin Perempuan Punya Inner Beauty Sejati, Yuk Terapkan!

07 Sep 2025, 17:07 WIBLife