Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Cara Bikin Profil LinkedIn Dilirik HRD, Kunci Banget!

Ilustrasi profil LinkedIn (pexels.com/Airam Dato-on)
Ilustrasi profil LinkedIn (pexels.com/Airam Dato-on)

Di era digital kayak sekarang, LinkedIn jadi salah satu alat paling ampuh buat cari kerja atau memperluas jaringan profesional. Gak sedikit loh perusahaan yang nyari kandidat langsung dari platform ini. Bahkan banyak HRD yang ngaku kalau mereka lebih suka screening kandidat dari LinkedIn ketimbang dari CV biasa.

Namun, walaupun kamu udah punya akun LinkedIn, belum tentu profilmu langsung dilirik. Karena faktanya, banyak pengguna yang profilnya masih 'kosong' atau asal jadi. Padahal, dengan beberapa sentuhan kecil aja, profil kamu bisa tampil lebih meyakinkan dan profesional di mata HRD.

Berikut enam cara yang bisa kamu lakuin buat bikin profil LinkedIn kamu lebih menarik dan dilirik HRD. Simpel, tapi efeknya gede banget!

1. Pasang foto profil yang profesional dan ramah

Ilustrasi foto profil linkedIn (pinterest.com/Emmanuel Tayo Olajumoke)
Ilustrasi foto profil linkedIn (pinterest.com/Emmanuel Tayo Olajumoke)

Foto profil adalah hal pertama yang dilihat orang saat buka akun LinkedIn kamu. Ini semacam 'salam pembuka' yang langsung nunjukin kesan pertama. Makanya, pastiin kamu pakai foto yang jelas, rapi, dan keliatan profesional.

Gak harus pakai jas, tapi hindari foto yang terlalu santai, apalagi selfie atau pakai filter. Pilih background netral, pencahayaan yang bagus, dan tampang yang ramah. Senyum dikit gak bikin rugi kok, malah bikin kamu keliatan approachable dan percaya diri.

2. Tulis headline yang lebih dari sekadar jabatan

Ilustrasi headline linkedIn (magier.com)
Ilustrasi headline linkedIn (magier.com)

Banyak orang cuma nulis jabatannya doang di bagian headline, misalnya 'Marketing Staff' atau 'UI/UX Designer'. Padahal, kamu bisa bikin headline yang lebih deskriptif dan mencerminkan keahlianmu secara singkat. Contoh 'Digital Marketing Specialist | Strong in SEO, Ads & Analytics' atau 'UI/UX Designer | Helping brands deliver better digital experience'

Headline kayak gini jauh lebih menarik dan langsung ngasih gambaran kamu itu siapa dan bisa ngapain. HRD bisa lebih cepat menangkap potensi kamu hanya dari satu baris itu.

3. isi bagian 'About' dengan cerita singkat yang personal

Ilustrasi penulisan about di linkedIn (digitalscholar.in)
Ilustrasi penulisan about di linkedIn (digitalscholar.in)

Bagian 'About' atau ringkasan sering diabaikan, padahal ini tempat kamu nunjukin kepribadian, semangat, dan nilai yang kamu pegang. Jangan cuma tulis daftar pengalaman atau skill. Coba ceritakan siapa kamu, apa motivasimu, dan tujuan kariermu ke depan.

Tulis dengan gaya yang ringan, to the point, dan jujur. Misalnya: 'Aku adalah lulusan Teknik Informatika yang punya passion besar di bidang data. Selama 2 tahun terakhir, aku aktif bantu UMKM menggunakan data buat ngembangin strategi pemasaran digital mereka.' Kalimat kayak gitu jauh lebih hidup daripada sekadar: 'Saya seorang data analyst berpengalaman.'

4. Tampilkan pengalaman kerja dan proyek yang relevan

Ilustrasi mengisi pengalaman kerja di linkedIn (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)
Ilustrasi mengisi pengalaman kerja di linkedIn (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Kalau kamu pernah kerja, magang, atau bahkan ikut proyek freelance, masukin semua itu ke bagian 'Experience'. Jangan lupa tambahin deskripsi kerja yang jelas, hasil yang dicapai, atau skill yang dipakai selama pengalaman tersebut.

Kalau kamu belum punya pengalaman kerja formal, gak masalah. Masukin pengalaman organisasi, volunteer, atau proyek pribadi. Asal dijelasin dengan jelas, itu tetap punya nilai besar di mata HRD.

5. Aktif bikin atau bagikan konten seputar bidangmu

Ilustrasi memperluas koneksi (pinterest.com/Inner Spark Creative)
Ilustrasi memperluas koneksi (pinterest.com/Inner Spark Creative)

LinkedIn bukan cuma tempat buat cari kerja, tapi juga buat membangun personal branding. Salah satu caranya adalah dengan aktif membagikan insight, pengalaman, atau bahkan tips-tips seputar bidang yang kamu tekuni.

Misalnya kamu kerja di bidang desain grafis, kamu bisa share hasil karya, proses kreatif, atau komentar tentang tren desain terkini. Aktivitas kayak gini bikin profil kamu lebih 'hidup' dan nunjukin kalau kamu emang aktif dan kompeten di bidangmu. Plus, makin banyak interaksi, makin tinggi kemungkinan profilmu direkomendasikan ke orang lain, termasuk HRD.

6. Minta rekomendasi atau endorsement dari rekan kerja

Ilustrasi LinkedIn aplikasi pencari kerja (pexels.com/Bastian Riccardi)
Ilustrasi LinkedIn aplikasi pencari kerja (pexels.com/Bastian Riccardi)

Bagian rekomendasi dan endorsement sering jadi penambah kepercayaan buat HRD. Kalau ada orang lain yang ngasih testimoni soal kerja kamu, itu jauh lebih powerful daripada kamu muji diri sendiri.

Kamu bisa mulai dengan endorse skill rekan kerja, lalu minta mereka balik endorse kamu juga. Kalau pernah kerja bareng seseorang, kamu juga bisa minta mereka nulis rekomendasi singkat. Gak harus panjang, yang penting jujur dan spesifik.

Misalnya: 'Selama kerja bareng di tim marketing, Dita selalu nunjukin inisiatif tinggi dan punya ide-ide fresh buat campaign digital. Kerja bareng dia selalu menyenangkan!' Testimoni kayak gini bisa ningkatin kredibilitas kamu secara signifikan.

Jangan anggap enteng profil LinkedIn. Ini bukan sekadar akun sosial media, tapi etalase dirimu di mata dunia kerja. HRD bisa aja belum ketemu kamu secara langsung, tapi dari LinkedIn mereka udah bisa dapet kesan awal yang cukup kuat.

Dengan sedikit usaha buat bikin profil yang rapi, lengkap, dan aktif, kamu udah selangkah lebih dekat ke peluang karier yang kamu impikan. Ingat, dalam dunia kerja digital, kadang yang kelihatan duluan itu yang kepilih duluan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us