TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Meningkatkan Fokus dengan Menenangkan Pikiran 

Pikiran tenang bikin fokus meningkat

ilustrasi fokus (pexels.com/Liza Summer)

Dalam era digital seperti saat ini, seringkali kita merasa sulit untuk fokus pada tugas yang sedang dihadapi. Gangguan dari lingkungan sekitar, kecemasan, dan rasa gelisah bisa membuat pikiran kita terpecah-pecah dan kurang produktif. Oleh karena itu, penting untuk menemukan cara untuk menenangkan pikiran agar fokus kita bisa meningkat.

Dalam artikel ini, akan dibahas 5 cara yang efektif untuk meningkatkan fokus dengan cara menenangkan pikiran. Dengan menerapkan tips-tips ini, diharapkan kita bisa lebih produktif dan mencapai hasil yang lebih baik dalam pekerjaan dan aktivitas sehari-hari.

1. Hormati kecepatan pikiran kamu 

ilustrasi bersantai (pexels.com/Los Muertos Crew)

Seringkali orang mengkritik ketidakcepatan kerja, namun hal yang berbeda terjadi pada pekerjaan yang membutuhkan pikiran yang tajam. Dalam hal ini, kita seharusnya menghargai kecepatan kerja otak kita dan bekerja sesuai dengan kemampuan otak kita.

Mengharapkan otak kita untuk bergerak lebih cepat dari kemampuan yang telah ditentukan akan sia-sia. Oleh karena itu, kita perlu memperhitungkan proporsi pekerjaan mental yang harus diselesaikan dan berusaha dengan kesengajaan dan intensitas yang optimal.

2. Terhubung dengan diri masa depanmu 

ilustrasi menulis (pexels.com/George Milton)

Alasan mengapa kita sering menunda adalah karena kurangnya koneksi dengan diri kita di masa depan. Bila seseorang diminta untuk membayangkan dirinya di masa depan dan juga membayangkan selebritas, kedua aktivitas tersebut akan menghasilkan pola aktivitas otak yang hampir identik.

Hal ini disebabkan karena individu melihat diri mereka di masa depan sebagai orang yang tidak dikenal dan tidak memiliki koneksi dengan diri mereka saat ini. Oleh karena itu, semakin kita memiliki koneksi dengan diri kita di masa depan, semakin baik hal itu untuk mencegah penundaan.

Membuat jurnal, menulis surat atau artikel untuk diri sendiri di masa depan, serta merencanakan hari dan menetapkan tujuan, semuanya merupakan kebiasaan yang baik untuk meningkatkan koneksi dengan diri kita di masa depan. Dengan membayangkan diri kita di masa depan, baik di akhir tahun, akhir minggu, atau akhir hari, kita dapat membantu memotivasi diri kita untuk menghindari menunda pekerjaan.

3. Sedikit sibuk nyatanya membuat kemajuan paling banyak 

ilustrasi fokus (pexels.com/Vlada Karpovich)

Sebagai contoh, CEO dari sebuah perusahaan melakukan perjalanan alam untuk menghilangkan semua beban rapat, email, dan masalah dari pikirannya. Saat di perjalanan, dia berpikir dan mendapatkan ide yang membuat perusahaan mengubah arah dan menambah nilai puluhan miliar dolar.

Satu perjalanan melalui alam mungkin lebih bermanfaat daripada menjawab email selama satu dekade dalam hal kemajuan. Contoh lainnya adalah saat membaca buku non-fiksi, pikiran kita bisa merenungkan bagaimana buku tersebut terkait dengan pekerjaan dan masalah yang kita hadapi, dan ide-ide baru dapat muncul.

Saat kita melihat produktivitas orang lain, kita hanya melihat tanda-tanda yang menunjukkan produktivitas mereka dan sulit untuk menilai kemajuan sejati mereka. Kita cenderung menginterpretasikan sinyal bahwa orang lain sibuk sebagai perwakilan dari produktivitas mereka, dan kita melakukan hal yang sama untuk diri kita sendiri. Namun, produktivitas yang sebenarnya adalah lambat dan terencana.

Baca Juga: 5 Ciri Mindset Pengusaha Sukses, Bangun Strategi dan Prinsip bekerja! 

4. Merangkul kebosanan 

ilustrasi bersantai (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kebosanan terjadi ketika kita berpindah dari keadaan stimulasi yang tinggi ke keadaan stimulasi yang rendah, dan hal ini seringkali dianggap negatif. Namun, sebenarnya kebosanan dapat membantu kita merangsang pikiran untuk berfokus lebih dalam dan memunculkan ide dan rencana. Kondisi rangsangan yang rendah juga dapat membawa ketenangan dan kesengajaan yang lebih besar dalam tindakan kita.

Sebagai contoh, seorang penulis mencoba untuk merangkul kebosanan selama satu jam sehari selama 31 hari, dengan melakukan berbagai aktivitas pemicu kebosanan seperti membaca buku, melukis kanvas hanya dengan satu warna, dan duduk selama satu jam menonton jam terus berdetak. Ia menyadari bahwa kebosanan dapat memicu kreativitas dan membantu kita membuat sesuatu yang baru dari situasi yang kita hadapi.

Baca Juga: 5 Cara Atasi Perbedaan Pendapat agar Tak Menimbulkan Debat!

Writer

Rendy Firmansyah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya