5 Tips Jitu Mengatasi Bias Loss Aversion yang Sering Bikin Galau

Kamu pernah ngerasa takut banget buat ambil keputusan karena khawatir bakal rugi? Nah, itu yang namanya bias loss aversion. Bias ini bisa bikin kita lebih fokus sama kemungkinan kerugian daripada peluang keuntungan. Dalam banyak kasus, ketakutan akan kehilangan justru bikin kita jadi ragu untuk melangkah, padahal bisa jadi ada banyak kesempatan bagus yang menanti.
Sering kali, rasa takut kehilangan itu lebih kuat dibandingkan rasa senang ketika mendapatkan sesuatu. Nah, buat kamu yang pengen lepas dari jerat loss aversion ini, ada beberapa strategi yang bisa dicoba. Yuk, simak tips-tips berikut ini untuk mengatasi bias loss aversion dengan lebih efektif!
1. Sadar dulu, baru bikin strategi

Hal pertama yang harus kamu lakuin adalah sadar kalau bias loss aversion ini beneran ada dalam diri kamu. Bias ini sering muncul dalam keputusan-keputusan kecil yang sehari-hari kita ambil. Misalnya, kamu jadi ragu buat investasi karena lebih takut rugi daripada berharap untung. Sadari ini dulu, ya.
Dengan kamu menyadari keberadaan bias ini, kamu udah selangkah lebih maju. Kamu bisa mulai analisis situasi dengan lebih objektif. Mulai deh pertanyakan, apakah keputusanmu dipengaruhi oleh ketakutan berlebihan? Kalau iya, berarti kamu harus mulai belajar ngontrol bias ini biar nggak terus-terusan menguasai pikiran.
2. Fokus sama apa yang bisa kamu dapetin

Stop deh, terlalu mikirin apa yang bakal hilang! Coba mulai alihkan perhatian ke apa yang bisa kamu dapetin. Mungkin aja, dari keputusan yang kamu buat, kamu bisa dapat pengalaman baru, pelajaran berharga, atau bahkan sukses yang nggak kamu duga-duga sebelumnya.
Memandang ke depan dengan lebih optimis nggak berarti kamu harus tutup mata sama risiko. Tapi, ini tentang bagaimana caranya biar kamu nggak cuma fokus sama ketakutan, tapi juga berani ngambil peluang yang ada. Siapa tahu, keputusan berani kamu ini justru bisa bikin hidupmu lebih baik!
3. Punya pola pikir yang fleksibel dan mau belajar

Pola pikir yang fleksibel alias growth mindset adalah kunci buat kamu yang pengen lepas dari jebakan loss aversion. Pola pikir ini ngajarin kamu buat melihat kegagalan bukan sebagai akhir dari segalanya, tapi sebagai kesempatan buat belajar. Jadi, daripada takut gagal, kenapa nggak kamu anggap aja itu sebagai bagian dari proses menuju kesuksesan?
Kalau kamu punya pola pikir yang terus mau berkembang, kamu bakal lebih siap ngambil risiko. Nggak ada lagi deh tuh, takut rugi atau gagal, karena kamu tahu bahwa setiap langkah, meskipun kelihatannya mundur, itu adalah bagian dari perjalanan yang bakal bikin kamu lebih kuat.
4. Dengarkan pendapat orang lain

Kadang, kita terlalu terjebak sama pemikiran sendiri sampai lupa kalau orang lain bisa kasih perspektif baru yang mungkin kita butuhin. Dengan dengerin pendapat orang lain, kamu bisa dapet sudut pandang yang beda. Siapa tahu, ternyata risiko yang kamu pikir gede banget, menurut orang lain nggak seberapa.
Nggak perlu ragu buat diskusi sama teman, mentor, atau cari opini di forum online. Kadang, masukan dari mereka justru bisa jadi pencerahan yang bikin kamu lebih berani ngambil keputusan. Selain itu, kamu juga bisa lebih yakin kalau kamu nggak sendirian dalam menghadapi keputusan yang sulit.
5. Mulai dari langkah kecil

Nggak perlu langsung bikin keputusan besar yang bikin kamu stres. Coba deh, mulai dari langkah-langkah kecil dulu. Dengan begitu, kamu bisa pelan-pelan ngerasain progress tanpa harus merasa terbebani. Setiap langkah kecil yang kamu ambil bisa jadi kemenangan tersendiri yang bikin kamu makin percaya diri.
Dengan ngambil risiko kecil, kamu juga belajar buat menghadapi kegagalan dengan lebih santai. Ini penting banget buat mengatasi loss aversion, karena lama-lama kamu bakal lebih kuat dan siap ngadepin tantangan yang lebih besar di masa depan.
Nah, itulah lima tips buat mengatasi bias loss aversion. Semoga tips-tips di atas bisa bantu kamu buat lebih berani ngambil keputusan tanpa terus-terusan dihantui ketakutan bakal rugi, ya!