2. I Got a Cheat Skill in Another World and Became Unrivaled in The Real World, Too (2023)

Yuuya Tenjou karakter I Got a Cheat Skill in Another World and Became Unrivaled in The Real World, Too (dok. Millepensee/I Got a Cheat Skill in Another World and Became Unrivaled in The Real World, Too)

Dari perspektif seorang penggemar fantasi sejati, I Got a Cheat Skill in Another World and Became Unrivaled in The Real World, Too mungkin memiliki semua elemen yang diharapkan dari genre ini. Dunia fantasi yang dangkal namun dibangun dengan baik, subplot yang mudah dipahami, makhluk-makhluk fantastis yang menarik, dan visual yang memikat. Namun karakter utamanya terasa hambar, membosankan, menjengkelkan, dan kurang mendalam. Tidak ada perkembangan karakter yang berarti (selain peningkatan kekuatan fisik dan kemampuan supernatural yang sudah jelas), dan ia tampak kurang peka terhadap perasaan orang lain.

Di sisi positifnya, desain visual anime ini patut diacungi jempol dengan seni dan pewarnaan yang indah serta efek visual yang mengesankan. Bagi penggemar literatur dan manga fantasi, hal ini mungkin tidak cukup untuk menebus plot fantasi kekuatan yang monoton dan berjalan lambat. Ide tentang perjalanan bolak-balik antar dunia memang menarik, namun adanya unsur klise seperti para heroine dari kedua dunia yang bersaing memperebutkan sang protagonis terasa kurang orisinal.

Singkatnya, anime ini memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Keputusan untuk menontonnya atau tidak bergantung pada preferensi masing-masing penonton.

3. My Instant Death Ability is So Overpowered, No One in This Other World Stands a Chance Against Me! (2024)

Yogiri Takatou karakter My Instant Death Ability is So Overpowered, No One in This Other World Stands a Chance Against Me! (dok. Okuruto Noboru/My Instant Death Ability is So Overpowered, No One in This Other World Stands a Chance Against Me!)

Kendala utama anime isekai ini (selain judulnya yang panjang) adalah alur ceritanya yang sulit diikuti. Terlalu banyak kilas balik yang berusaha menjelaskan asal-usul kemampuan kematian instan sang protagonis, membuat penonton kesulitan memahami plot yang sudah rumit. Subplot bermunculan tanpa arah yang jelas. Para dewa muncul dan menghilang seenaknya, lalu ada invasi mecha dari dunia lain dengan misi penyelamatan yang kurang jelas. Sang Sage yang memanggil para siswa dari Jepang digambarkan sebagai makhluk terkuat, namun sikapnya yang konyol dan kurang strategis justru mengganggu jalannya cerita. Sulit bagi penonton untuk memahami arah plot anime ini.

Namun, apakah ini sepenuhnya buruk? Anime ini memiliki selera humor yang unik dan plotnya cenderung lebih ke arah satire daripada mengikuti kiasan isekai fantasi biasa. Dengan banyaknya karakter yang muncul dan langsung mati saat melawan sang protagonis, pengenalan karakter yang mendalam mungkin terasa tidak perlu. Mungkin ada kejutan yang menanti di musim kedua? Jika memang ada musim lanjutannya. Sepertinya ada tujuan tertentu di balik kehadiran sang protagonis di dunia ini, membunuh siapa saja yang menghalangi jalannya menuju konfrontasi dengan antagonis paling konyol dalam sejarah anime isekai. Apakah anime ini layak mendapatkan musim kedua? Penonton harus menilai sendiri.

4. Uncle From Another World (2022)

Uncle From Another World (dok. AtelierPontdarc/Uncle From Another World)

Uncle From Another World bisa dianggap sebagai mahakarya sekaligus anime isekai paling menantang untuk ditonton. Sebagian penggemar terpesona oleh konstruksi dunianya yang unik, alur cerita yang menarik, dan bagaimana karakter utama yang polos namun baik hati berbagi pengalamannya di dunia fantasi. Namun, tak sedikit pula yang merasa terganggu dengan sikapnya yang kasar, tidak sopan, dan kurangnya rasa hormat pada orang lain jauh dari gambaran seorang pria terhormat. Beberapa adegan jelas-jelas ditujukan untuk fanservice, sementara yang lain terkesan konyol atau bahkan mengejek kiasan-kiasan romansa yang umum. Di sinilah letak kekuatan satir anime ini.

Meskipun sang protagonis tidak dirancang untuk menjadi sosok yang menarik secara fisik, dan mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi penonton yang mencari karakter utama isekai yang tampan. Penampilannya yang "aneh" memang disengaja oleh penulis. Hal ini juga mencerminkan bagaimana ia dipandang di dunia fantasi, yaitu sebagai seorang Orc. Anime ini berani tampil beda, kontroversial, dan bahkan kadang-kadang mendekati wilayah satire gelap.

Namun di balik kontroversinya, anime ini menyajikan momen-momen komedi yang menghibur dengan humor khas Jepang. Serta referensi budaya pop yang relevan dengan tema-tema seperti perbedaan usia, ageism, perjalanan waktu, pendewasaan, dan melepaskan masa lalu. Meskipun tidak cocok untuk semua orang, anime ini memiliki momen-momen menyentuh yang layak ditonton, bahkan bagi mereka yang bukan penggemar isekai. Mungkin inilah daya tarik terbesarnya.

5. Death March to the Parallel World Rhapsody (2018)

Death March to the Parallel World Rhapsody (dok. SILVER LINK., Connect/Death March to the Parallel World Rhapsody)

Seperti kebanyakan anime isekai, seri Death March memiliki sisi positif dan negatif yang mencolok. Di satu sisi, anime ini dimulai dengan premis yang familier: seorang pekerja kantoran Jepang yang meninggal karena kelelahan dan bereinkarnasi ke dunia fantasi yang ia ciptakan sendiri. Namun, perjalanan sang protagonis yang dibekali "cheat skill" dan dikelilingi oleh harem gadis-gadis di bawah umur menimbulkan kontroversi dan ketidaknyamanan.

Meskipun sang protagonis menegaskan ketidaktertarikannya pada mereka, hal ini tidak serta merta menghilangkan rasa janggal bagi penonton yang familiar dengan genre isekai. Kehadiran karakter-karakter klise dan upaya mereka yang berlebihan untuk mendapatkan perhatian protagonis menjadi salah satu kelemahan utama anime ini.

Namun di balik itu semua, Death March juga menyajikan plot yang menarik jika penonton mampu mengabaikan elemen-elemen bermasalah tersebut. Anime ini menawarkan kisah slice of life yang nyaman. Di mana sang protagonis berusaha menjalani kehidupan barunya dengan tujuan yang jelas, sambil berusaha (meskipun seringkali gagal) untuk tidak mengganggu keseimbangan dunia fantasi tersebut. Seiring berjalannya cerita, kehadiran karakter-karakter yang lebih bermakna, seperti Liza, memberikan warna dan kedalaman pada anime ini.

Secara keseluruhan, Death March adalah anime yang menimbulkan pro dan kontra. Anime ini memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang mampu melihat sisi positifnya dan mengabaikan kekurangannya.

Meskipun menuai kontroversi, anime-anime isekai ini menawarkan pengalaman menonton yang berbeda dan menarik. Dari premis yang unik hingga karakter-karakter yang tak terlupakan, mereka berhasil menghadirkan dunia fantasi yang memikat dan penuh kejutan. Jangan biarkan kontroversi menghalangi kamu untuk menikmati petualangan seru yang ditawarkan oleh anime-anime ini.

Baca Juga: 8 Anime tentang Perjalanan Menuju Kedewasaan yang Harus Kamu Tonton!