TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Teknik Jatuh untuk Menghindari Cedera Serius, Yuk Praktikkan!

Pendaratan yang tepat menjadi kunci mengurangi cedera

ilustrasi orang terjatuh (unsplash.com/Breakreate)

Terjatuh menjadi penyebab cedera kematian terbanyak kedua di dunia. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahunnya ada lebih dari 600 ribu orang meninggal karena terjatuh. Sebagian besar terjadi pada kelompok usia lanjut. Terlepas dari kelompok usia tertentu, tidak seorang pun mengharapkan kejadian ini. 

Terjatuh dapat terjadi pada berbagai kondisi. Misalnya, saat naik kendaraan, terpeleset, tersandung, dan sebagainya. Kejadian jatuh yang berakibat fatal biasanya terjadi ketika ada benturan dan fraktur pada bagian yang vital, misalnya, di kepala dan tulang belakang. Sebenarnya, cedera serius bisa dihindari apabila posisi tubuh terjatuh dengan posisi yang aman. Posisi pendaratan yang tepat dapat menghindarkan bagian penting tubuh dari benturan yang fatal.

Teknik jatuh aman umumnya juga dipraktikkan oleh kelompok berisiko tinggi seperti para atlet, stuntmen, atau tentara untuk mengurangi kerugian yang tidak diinginkan. Dengan mengetahui tekniknya, kita juga bisa menghindari kejadian ini. Lalu, bagaimana prinsip teknik jatuh yang dapat menghidarkan diri dari cedera serius? Simak ulasannya dalam artikel berikut.

1. Hindarkan kepala dari pendaratan paling awal

ilustrasi terpeleset (pixabay.com/Pezibear)

Kepala merupakan bagian yang cukup penting untuk dilindungi karena di sana bersemayam otak yang mengatur berbagai komponen tubuh lain. Maka, prinsip pertama saat jatuh adalah melindungi kepala. Jangan sampai kepala menjadi bagian yang perama kali mendarat. Meskipun dalam adegan Tom & Jerry terlihat lucu, terjatuh dengan kepala di bawah sangat berbahaya.

Mengutip dari Brain Injury Law Center, untuk melindungi kepala dari benturan pertama kali, sesuaikan teknik dengan posisi jatuhnya tubuh. Misalnya, kita bisa menekan dagu ke dada ketika posisi jatuh ke belakang atau terjengkang. Sedangkan apabila jatuh ke depan atau terjerembab, tengokkan kepala ke samping. Teknik lainnya yaitu dengan memutar pundak ke samping untuk melindungi kepala dan mengupayakan agar kaki tetap berada di posisi bawah.

2. Tekuk bagian sendi siku dan lutut dan jangan tegang

ilustrasi menekuk siku dan lutut (pixabay.com/vrolanas)

Pada saat hendak terjatuh sebagian orang menjadi tegang dan berusaha meraih tanah dengan meluruskan tangan. Menurut American Association of Retired Persons, posisi jatuh tersebut sebaiknya dihindari karena dapat mengakibatkan patah tulang atau dislokasi, atau disebut dengan FOOSH (Fall Onto an Outstretched Hand).

Sebaliknya, saat merasa kehilangan keseimbangan, kita harus bersiap menekuk bagian sendi siku atau lutut.  Mendaratkan anggota gerak dengan posisi sendi engsel menekuk dapat mengurangi gaya yang ditimbulkan. Dengan demikian, dampak yang ditimbulkan pun dapat dikurangi. 

3. Mendarat pada bagian yang berdaging atau berotot

ilustrasi orang terjatuh (unsplash.com/Breakreate)

Saat mendarat upayakan bagian tubuh yang berdaging atau berotot  terlebih dahulu. Misalnya pada pantat atau paha. Hal ini karena area dengan banyak daging lebih terlindungi. Sebaliknya, hindari mendaratkan bagian di posisi tulang.

Dengan memposisikan badan pada bagian berdaging, risiko dari patah tulang pada lutut, panggul atau tulang ekor dapat leih diminimalisisr. Prinsipnya yaitu dengan memutar sedikit bagian tubuh sedemikian hingga terjatuh dengan tepi tubuh yang mendarat terlebih dahulu. Meskipun terdengar rumit, hal ini akan lebih mudah jika dipraktikkan langsung.

Baca Juga: Mengenal Cherophobia, Fobia Aneh Manusia yang Takut Bahagia

4. Kurangi dampak benturan dengan teknik rolling

ilustrasi teknik berguling (pixabay.com/imperioame)

Rolling adalah teknik yang biasanya digunakan atlet untuk mendaratkan tubuh. Dilansir Fearless Falling, teknik ini biasanya digunakan untuk situasi jatuh yang melibatkan kecepatan, seperti pada pengendara sepeda, pemain ski, atlet parkour, pelari, dan sebagainya. Dengan berguling, gaya akan terdistribusi kepada gerakan, alih-alih langsung mengenai tubuh. Prinsipnya adalah membuat tubuh berbentuk bulat sehingga gaya disalurkan merata ke bagian yang bergulir.

Sebaliknya, upaya untuk langsung menghentikan langsung gerakan saat jatuh sebaiknya dihindari. Sebab dapat mengakibatkan cedera yang serius. Yang perlu diperhatikan pada teknik ini membutuhkan beberapa keterampilan seperti dasar rolling dan keberanian. Beberapa teknik rolling tingkat advance memerlukan latihan yang rutin.

Baca Juga: Sleep Paralysis: Benarkah karena Ketindihan Makhluk Halus?

Verified Writer

Hanifah Nd

In the journey of finding Y

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya