TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Kriteria Sehat Jiwa Menurut WHO, Bagaimana Denganmu?

Kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan fisik

pexels

Begitu mudah kita menuding seseorang mengalami gangguan jiwa. Padahal boleh jadi sesungguhnya kita sendiri tidak benar-benar sehat jiwa.

Menurut WHO, definisi sehat jiwa adalah ketika seseorang tersebut merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan hidup serta dapat menerima orang lain sebagaimana mestinya. Selain itu, sehat jiwa juga berarti memiliki sifat positif baik terhadap diri sendiri dan orang lain.

Bagi kamu yang sedang mencari tahu, berikut ini kriteria sehat jiwa yang dijabarkan menurut WHO.

Baca Juga: 5 Tips Sederhana Jaga Kesehatan Mental, Raih Hidup yang Ceria

1. Dapat menyesuaikan diri pada kenyataan, meskipun buruk 

pexels

Tidak semua orang bisa menerima diri mereka pada kenyataan. Ketika kita dapat menerima diri sendiri dan menjalani kehidupan tanpa kemunafikan.

Untuk menerima kenyataan hidup, ajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan situasi kamu saat ini untuk membantu mencapai solusi. Belajar untuk membaca kesalahan yang diperbuat bukan sebagai suatu kegagalan namun sebagai media pembelajaran.

2. Kepuasan atas usahanya sendiri 

pexels

Kepuasan atas usaha sendiri dapat meningkatkan harapan bahwa kita akan memiliki kinerja yang tinggi serta upaya yang dilakukan akan menghasilkan perilaku yang diinginkan.

Hal ini dikarenakan pengalaman emosional positif yang dapat dihasilkan dari kepuasan akan mendorong munculnya ide-ide baru dan inovatif serta meningkatkan terciptanya modal fisik, mental, sosial dan psikologis.

3. Senang memberi daripada menerima 

pexels

Siapa pun yang memberi adalah orang yang bisa berbahagia dalam segala hal yang sudah diterima. Rasa syukur yang penuh atas anugerah Tuhan membuat kita tergerak hatinya untuk lebih memperhatikan mereka yang masih berada di dalam keterbatasan baik secara ekonomi maupun secara fisik.

Rasa syukur merupakan awal kebahagiaan, artinya Tuhan telah mensejahterakan kamu sehingga dapat berniat untuk membahagiakan sesama manusia dengan berbagi harapan.

4. Bebas dari kecemasan dan ketegangan 

pexels

Kecemasan berasal dari pikiran yang negatif. Sediakan waktu untuk kamu menyendiri dan melakukan hal-hal yang kamu sukai.

Jika rasa cemas berlebihan dapat bercerita kepada orang tua, teman, atau pasangan yang bisa membantu meringankan kecemasan.

5. Saling tolong menolong dan saling memuaskan 

pexels

Manusia sebagai makhluk sosial menekankan bahwa tidak ada manusia yang dapat hidup tanpa bergantung kepada manusia yang lain. Situasi tersebut menjadikan kebiasaan tolong-menolong kita dalam masyarakat dan sebagai salah satu hal yang wajib dilakukan dalam kehidupan.

6. Menerima kekecewaan sebagai pelajaran 

pexels

Mengakui kekecewaan yang muncul adalah langkah awal yang baik untuk menghadapi kecewa. Saat kamu melawannya, semakin jauh pula kamu bisa melenyapkan diri dari rasa kecewa tersebut. Aturlah harapanmu kembali, maka bisa terasa mudah dan perlahan terlepas dari rasa kecewamu

7. Mengubah rasa permusuhan pada penyelesaian yang kreatif 

pexels

Menyelesaikan masalah tidak harus dengan permusuhan apalagi kekerasan. Kita dapat menyelesaikan dengan bijak yaitu dengan mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, saling berbagi solusi, memutuskan solusi terbaik, dan mengimplementasikan solusi yang diambil.

Baca Juga: Stigma Terhadap Kesehatan Mental: Gangguan Mental=Gila?

Writer

Alfian Diaz

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya