TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Studi: Volume Otak Mengecil Jika Banyak Minum Kopi

Kopi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia

pixabay.com/StockSnap

Minum kopi mungkin jadi salah satu rutinitas favorit bagi banyak orang. Minum kopi dipercaya bikin kita lebih bersemangat untuk menjalani hari.

Namun penelitian baru dari University of South Australia menunjukkan bahwa terlalu banyak minum kopi bisa berdampak buruk, terutama menyangkut kesehatan otak. Para peneliti menemukan bahwa konsumsi yang tinggi dikaitkan dengan pengecilan volume total otak dan peningkatan risiko demensia.

Baca Juga: 7 Varian Kopi yang Paling Populer di Italia, Cocok Buat Penikmat Kopi!

1. Minum lebih dari enam cangkir kopi sehari memicu risiko penyakit otak

ilustrasi otak (freepik.com/user5121831)

Digelar tim peneliti internasional di Pusat Kesehatan Presisi Australia UniSA, studi ini menilai efek kopi pada otak di antara 17.702 peserta Biobank Inggris dengan usia 37-73 tahun. Ditemukan bahwa mereka yang minum lebih dari enam cangkir kopi sehari memiliki 53 persen peningkatan risiko demensia.

Peneliti utama dan kandidat PhD UniSA, Kitty Pham, mengatakan penelitian ini memberikan wawasan penting bagi kesehatan masyarakat.

"Kopi adalah salah satu minuman paling populer di dunia. Namun dengan konsumsi global lebih dari sembilan miliar kilogram per tahun, penting bagi kita untuk memahami potensi implikasi kesehatan," kata Pham.

"Ini adalah penyelidikan paling luas tentang hubungan antara kopi, pengukuran volume otak, risiko demensia, dan risiko stroke - ini juga merupakan studi terbesar yang mempertimbangkan data pencitraan otak volumetrik dan berbagai faktor pembaur.

"Dengan memperhitungkan semua kemungkinan perubahan, kami secara konsisten menemukan bahwa konsumsi kopi yang lebih tinggi secara signifikan terkait dengan pengurangan volume otak -- pada dasarnya, minum lebih dari enam cangkir kopi sehari dapat menempatkan Anda pada risiko penyakit otak seperti demensia dan stroke."

2. Demensia dan stroke termasuk penyumbang kasus kematian terbesar

Infografis Struk (IDN Times/Mardya Shakti)

Demensia adalah kondisi otak degeneratif yang mempengaruhi memori, berpikir, perilaku dan kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari. Sekitar 50 juta orang didiagnosis dengan sindrom ini di seluruh dunia. Di Australia, demensia adalah penyebab kematian kedua, dengan perkiraan 250 orang didiagnosis setiap hari.

Stroke adalah suatu kondisi di mana suplai darah ke otak terganggu, mengakibatkan kekurangan oksigen, kerusakan otak dan kehilangan fungsi. Secara global, satu dari empat orang dewasa di atas usia 25 akan mengalami stroke dalam hidup mereka. Data menunjukkan bahwa 13,7 juta orang akan mengalami stroke tahun ini dengan 5,5 juta meninggal sebagai akibatnya.

Baca Juga: Kopi Dunia, Kopi Kolombia dan Kopi Indonesia

Berita Terkini Lainnya