TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Cegah Gangguan Pendengaran karena Sering Pakai Earphone

Penggunaan earphone jadi lebih sering saat meeting online

pexels.com/pixabay

Selama pandemik COVID-19, orang-orang lebih sering mengakses aplikasi meeting online. Agar percakapan lebih optimal, orang pun memilih menggunakan earphone atau headset.

Yang patut diketahuim penggunaan earphone dan sejenisnya secara berlebihan bisa mengakibatkan gangguan pendengaran. Itu sebabnya kamu perlu mengetahui batasan dalam menggunakannya, baik saat meeting online maupun kegiatan lain. 

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, prevalensi global gangguan pendengaran tingkat sedang hingga berat meningkat 12,7% pada usia 60 tahun. Tingkatanya meningkat menjadi lebih dari 58% pada usia 90 tahun.

Baca Juga: 5 Penyebab Telinga Berdenging Tiba-tiba, Bisa Jadi Indikasi Serius

1. Hindari menggunakan earphone dengan volume tinggi

notonthehighstreet.com

Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher Indonesia (PP PERHATI KL) Jenny Bashiruddin menekankan soal perlunya membatas penggunaan earphone. Kebiasaan menggunakan earphone dengan volume tinggi akan berisiko terjadi gangguan pendengaran.

''Untuk penggunaan headset volumenya tentu tidak boleh besar-besar, setidaknya 60% dari volume yang ada,'' kata Jenny di laman Kemenkes, dikutip Rabu (2/3/2022).

Cara lain menghindari dampak gangguan pendengaran adalah membatasi masa penggunaan earphone. Kamu dianjurkan menghentikan penggunaan earphone setelah satu jam. Setelah itu istirahat selama satu jam sebelum menggunakannya kembali, agar kesehatan pendengaranmu tetap terjaga.

2. Sebaiknya bersihkan telinga secara teratur

ilustrasi telinga (Unsplash/Kimia Zarifi)

Selanjutnya, Jenny menyarankan orang agar memeriksakan telinga secara rutin untuk membersihkan kotoran di telinga. Kalau kotoran telinga atau serumennya itu biasa saja, pemeriksaan bisa setiap enam bulan sekali. Tapi jika serumennya cepat mengeras, maka pemeriksaan diperlukan tiga sampai empat bulan sekali.

Pada prinsipnya, lanjut Jenny, telinga itu terdapat kelenjar sebasea dan kelenjar serumen yang akan menghasilkan kotoran di sepertiga lubang. Sehingga seharusnya kotoran tersebut bisa keluar sendiri dan kalau pun mau dibersihkan tidak boleh menggunakan cutton bud.

Sebaiknya telinga hanya dibersihkan di bagian luar dengan dilap. Jangan sampai memasukkan benda ke dalam telinga, karena yang boleh membersihkannya harus dokter atau petugas kesehatan.

''Kita tidak merekomendasikan untuk dibersihkan sendiri, jadi caranya kalau memang kotorannya cepat banget ada harus enam bulan sekali dibersihkan,'' ucap Jenny.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Tidur Menggunakan Earphone, Jangan Dibiasakan!

Berita Terkini Lainnya