Resep Burasa Khas Bugis, si Gurih Pengganti Ketupat

Setiap Lebaran, masyarakat Bugis, Sulawesi Selatan mempunyai tradisi membuat buras atau burasa. Makanan ini hampir sama dengan lontong tetapi rasanya gurih karena ada campuran santannya.
Buras dibungkus dengan daun pisang dan diikat secara khusus. Biasanya, burasa disantap dengan lauk seperti rendang, opor, sambal goreng, dan lain-lain.
Agar menu di hari Lebaranmu lebih berwarna, gak ada salahnya membuat buras selain ketupat. Tertarik untuk mencoba? Yuk ikuti resep di bawah ini!
Baca Juga: 7 Tips agar Buras si Lontong Khas Bugis Tahan Lama dan Anti Basi
1. Bahan pembuat buras
Siapkan bahan-bahan berikut ini:
- 1000 gram beras yang pulen
- 1 butir kelapa diambil santan kentalnya
- 1/2-1 sendok makan garam
- Air untuk merebus
- Daun pisang untuk membungkus
- Tali rapia untuk mengikat
2. Perhatikan jenis beras, bersihkan, dan cuci
Bahan dasar membuat buras adalah beras. Jadi, gunakan beras dari jenis yang bagus dan pulen, karena akan mempengaruhi rasa cita rasa buras buatanmu.
Setelah mengetahui jenis beras yang digunakan, bersihkan terlebih dahulu. Dengan cara, membuang gabah, kutu beras, dan batu jika ada. Kemudian cuci hingga bersih.
3. Siapkan santan
Parut kelapa kemudian peras airnya. Gunakan kelapa yang tua agar santan yang dihasilkan kental dan banyak. Setelah itu rebus santan tersebut agar buras buatanmu nanti tidak mudah basi.
Penggunaan santan tergantung dari jenis beras yang dipakai. Apakah berasnya jenis lembek atau pulen.
4. Beras direbus dengan santan
Setelah santan mendidih diamkan hingga dingin. Setelah dingin lalu tuang di atas beras, lakukan seperti akan mengaron nasi.
Saat mengaron, aduk terus, ya, agar tidak melekat di panci atau hangus.
Buat aronan lebih lembek, jika beras yang dipakai jenis pulen. Tujuannya agar buras buatan kamu akan empuk dan enak. Jangan lupa juga beri garam agar bertambah gurih.
5. Siap dibungkus dan ikat
Setelah beras menjadi aronan tunggu hingga dingin. Sambil menunggu aronan dingin siapkan daun dan tali.
Ambil dua atau tiga sendok aronan taruh di atas daun pisang yang telah bersih. Bungkus aronan seperti lontong tetapi ditekan-tekan agar menjadi tipis dan berbentuk persegi. Hati-hati jangan sampai daun pembungkus pecah atau sobek, ya. Karena jika sobek atau pecah saat buras direbus air akan masuk dan akan cepat basi.
Setelah dibungkus kemudian diikat dengan tali rapia. Setiap ikat terdiri dari tiga sampai lima tumpuk buras.
Ikat dengan rapia melingkar sepanjang buras. Tujuannya agar burasmu menjadi padat.
6. Rebus buras
Setelah buras selesai diikat, rebus dalam panci. Penuhi panci dengan air melebihi tumpukan buras, agar buras tergenang dan dapat matang secara merata.
Buras akan matang kisaran 4-8 jam. Semakin lama buras direbus akan semakin baik dan tidak mudah basi. Jika saat merebus, air berkurang tambahkan lagi hingga buras tergenang air kembali.
7. Penyajian
Di Sulawesi Selatan, buras dihidangkan dengan coto makassar, pallubasa, nasulikku, dan lain-lain. Namun buras enak juga disantap dengan rendang, opor ayam, sambal goreng ati, atau gulai. Bahkan buras tetap nikmat walau hanya dengan serundeng atau dicocol dengan sambal.
Lebaran adalah hari Kemenangan para umat Islam setelah berpuasa sebulan penuh. Saat Lebaran juga sebagai momen icip-icip berbagai hidangan. Agar Lebaranmu lebih berwarna, yuk, buat buras selain ketupat. Ikuti saja resep di atas, mudah dan anti gagal.
Nah, selamat mencoba!
Baca Juga: Buras, Gogos, dan Barongko: Hidangan Lebaran Khas Sulawesi Selatan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.