TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Strategi Menuju Bitcoin Halving, Pemula Harus Siap!

Kita butuh strategi yang matang menuju bitcoin halving

ilustrasi investasi Bitcoin (pexels.com/Leeloo The First)

Kamu mungkin sudah pernah mendengar tentang Bitcoin halving, sebuah peristiwa yang akan mempengaruhi harga dan penawaran Bitcoin di masa depan. Bitcoin halving adalah proses dimana reward yang diberikan kepada penambang Bitcoin berkurang menjadi setengah. Hal ini terjadi hanya setiap empat tahun dan sudah mengalami tiga kali halving.

Tujuan dari halving adalah untuk menjaga kelangkaan dan nilai Bitcoin, serta mencegah inflasi. Bitcoin halving berikutnya diperkirakan akan terjadi pada April 2024. Tapi, bagaimana cara kita mempersiapkan diri sebelum Bitcoin halving? Mari kita bahas lebih lanjut.

1. Menyesuaikan besar alokasi dana

ilustrasi pria memegang uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kamu harus menyesuaikan alokasi dana dengan profil risiko, yaitu seberapa besar toleransi kamu terhadap fluktuasi harga Bitcoin. Cara menentukan besar alokasi dana yang sesuai adalah dengan menggunakan persentase portofolio. Ini adalah metode yang mengalokasikan sebagian kecil dari portofolio investasi kamu untuk Bitcoin, misalnya 1%, 5%, atau 10%.

Sebagai contoh, jika kamu memiliki portofolio investasi senilai Rp 100 juta, dan kamu ingin mengalokasikan 5% untuk Bitcoin, maka kamu bisa membeli Bitcoin senilai Rp 5 juta. Kamu bisa melakukan investasi bertahap jika merasa ragu dengan besar alokasi dana untuk membeli Bitcoin. Dengan cara ini, kamu bisa mengurangi risiko kerugian yang besar jika harga Bitcoin turun drastis, sekaligus memanfaatkan kenaikan harga Bitcoin untuk mendapatkan keuntungan.

2. Mengikuti perkembangan harga dan volatilitas Bitcoin

ilustrasi penurunan ekonomi (pixabay.com/Gerd Altmann)

Penting bagi kita untuk mengetahui kondisi pasar dan peluang yang ada dengan mengikuti perkembangan harga dan volatilitas Bitcoin. Kamu harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran Bitcoin, seperti adopsi institusi, regulasi, inovasi, dan sentimen pasar. Kamu juga harus siap menghadapi kemungkinan perubahan harga yang besar dan tiba-tiba, baik naik maupun turun, yang disebut dengan volatilitas.

Cara mengikuti perkembangan harga dan volatilitas Bitcoin adalah dengan menggunakan sumber informasi yang terpercaya dan relevan. Kamu bisa menggunakan berbagai media online, seperti situs web, blog, podcast, newsletter, atau media sosial, yang memberikan berita, analisis, dan prediksi tentang Bitcoin. Kamu juga bisa menggunakan platform trading atau exchange yang menyediakan grafik, indikator, dan alat bantu lainnya untuk melihat pergerakan harga Bitcoin secara real-time.

3. Mempelajari data on-chain dan indikator teknikal

ilustrasi market cryptocurrency (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Mempelajari data on-chain dan indikator teknikal Bitcoin adalah persiapan yang penting karena hal ini akan membantu kamu mengetahui kondisi fundamental dan teknikal dari jaringan dan pasar Bitcoin. Kamu harus memperhatikan data on-chain yang mencerminkan aktivitas jaringan Bitcoin, seperti jumlah transaksi, biaya transaksi, hash rate, hingga kesulitan penambangan. Perhatikan juga indikator teknikal yang mencerminkan pergerakan harga bitcoin, seperti rata-rata pergerakan, Bollinger Bands, RSI, dan lain-lain.

Cara mempelajari data on-chain dan indikator teknikal bitcoin adalah dengan menggunakan sumber data dan analisis yang terpercaya dan akurat. Kamu bisa menggunakan berbagai situs web, aplikasi, atau platform yang menyediakan data on-chain dan indikator teknikal Bitcoin secara real-time, historis, atau prediktif. Jika terlalu sulit dan tidak memiliki banyak waktu, cukup minta bimbingan dari orang-orang yang ahli dalam mempelajari kedua hal tersebut.

Verified Writer

Theodore Siagian

ig : tmarvell_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya