Hati-Hati Penipuan Online Shop di Instagram, Ini 7 Cirinya
(Pexel.com/Tracy Le Blanc)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Alternatif bagi orang yang mau berbelanja tanpa keluar rumah adalah dengan belanja di online store. Beragam kebutuhan yang ditawarkan dari mulai fashion sampai alat rumah tangga. Kemudahan ini yang membuat banyak orang senang berbelanja online.
Media berbelanja menjadi lebih luas. Termasuk Instagram, salah satu media sosial yang sangat berpengaruh untuk memasarkan produk. Sebenarnya instagram hanya diperuntukkan untuk tools marketing, bukan untuk transaksi. Namun ada saja beberapa orang yang tidak bertanggungjawab membuat sosial media menjadi ladang penipuan.
Agar tak jadi korban, berikut 7 ciri penipuan berkedok online store di Instagram yang perlu diwaspadai. Simak, yuk!
1. Online Shop tersebut tidak punya e-commerce
(Pexel.com/PhotoMIX Company)Berbelanja di e-commerce memiliki potensi penipuan yang lebih kecil dibandingkan di sosial media. Karena online marketplace menjamin transaksi antara penjual dan pembeli.
Bagi penipu tentu sulit bertransaksi di e-commerce karena uang tak akan langsung masuk ke rekeningnya melainkan tersimpan terlebih dahulu di platform, jika pembeli tak ada komplain dan sudah menerima, barulah dananya dilepaskan. Maka dari itu mereka tak akan menggunakan online marketplace.
Biasanya para pembeli akan diarahkah bertransaksi lewat aplikasi massanger, kemudian diminta transfer. Pembeli tak punya jaminan ketika sudah mengirimkan uang tapi barang tak kunjung datang.
2. Tidak melayani COD
(Pexel.com/cottonbro studio)Hal aneh yang kedua adalah tidak melayani COD hanya memerima transfer. Penipu tak akan mau dengan sistem COD karena barangnya pun tak ada.
Namun harus diwaspadai juga pada beberapa kasus yang melayani bayar ditempat tapi barang yang diterima tidak sesuai.
3. Followers ribuan tapi yang like postingan hanya belasan
(Pexel.com/Prateek Katyal)Followers banyak tapi yang like postingan produknya sedikit? Ketimpangan seperti ini patut dicurigai karena bisa jadi pengikut itu semuanya palsu. Hanya kedok penipu yang ingin dipercaya oleh banyaknya followers.
4. Komentar dan tagging dinonaktifkan/ dibatasi
(Pexel.com/cottonbro studio)Komentar dan postingan yang ditandai dinonaktifkan agar pihak luar yang sudah tertipu atau yang tahu modus penipuannya tak bisa berkoar-koar di akun instagram online shop tersebut.
5. Meski muncul dari iklan yang berbayar tak menjamin toko tersebut terpercaya
(Pexel.com/Pixabay)Kita sering lihat postingan di instagram bertuliskan sponsored, ya itu artinya iklan berbayar. Jika itu iklan penipu lantas kenapa mereka mau mengeluarkan uang? Dana yang dihabiskan untuk iklan berbayar bisa balik modal oleh penipuan yang dilakukan. Mereka bertaruh tak akan rugi. Maka calon pembeli harus jeli jika diminta untuk transfer sejumlah uang.
6. Akun tersebut sering mengganti username
(Pexel.com/Kerde Severin)Meski mengganti username sah-sah saja bagi semua orang. Namun hal ini bisa menjadi salahsatu indikator akun penipu. Karena dengan seringnya bergonta-ganti nama pengguna ada kemungkinan untuk para penipu sulit dilacak.
Untuk mengetahui berapa kali mereka ganti nama kamu bisa masuk ke halaman profilnya lalu klik titik tiga di sudut kanan atas kemudian pilih "tentang akun ini". Akan muncul beberapa info seperti tanggal bergabung dan berapa kali akun tersebut mengganti username.
7. Jangan terkecoh oleh testimoni, karena bisa dipalsukan
(Pexels.com/SHVETS production)Testimoni, foto pengiriman barang itu bisa dipalsukan atau bahkan mereka ambil dari testimoni online shop yang lain. Jadi jangan sampai terkecoh sebab testimoni tak menjadikan toko online tersebut terpercaya.
Meski barangnya murah dan kamu suka tapi jika ada 7 ciri di atas lebih baik pikir dua kali deh untuk bertransaksi!
Baca Juga: 7 Cara Online Shop di Instagram Kebanjiran Order, Bisa Ditiru Nih!
Baca Juga: 9 Chat Penjual Online Shop Ngerjain Pembeli Ini Bikin Ketawa Seger
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
