Stok Minyak Goreng di Manado Masih Terbatas
Pabrik minyak goreng di Bitung kekurangan stok CPO
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manado, IDN Times – Harga minyak goreng di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), berangsur normal sebulan terakhir. Menurut seorang pedagang sembako di Pasar Bersehati Manado, Masito Pakaya (35), saat ini ia menjual minyak goreng curah dengan harga Rp25 ribu per 1,5 liter. “Kalau 0,6 liter harganya Rp10 ribu,” kata Masito, Senin (7/3/2022).
Pedagang sembako lainnya di Pasar Bersehati, Maryam Nabu (37) menjual minyak goreng dengan harga tak jauh berbeda, yaitu Rp23 ribu per 1,5 liter. Sedangkan minyak goreng curah ukuran 1 liter ia jual dengan harga Rp15 ribu-Rp16 ribu.
Keduanya pun mengaku mendapatkan stok minyak goreng tak sesulit ketika Januari 2022. Masito dan Maryam mengatakan sempat ada pembatasan bagi para pedagang yang membeli minyak goreng di agen. “Satu pedagang dulu hanya boleh ambil 1 jeriken ukuran 22 liter, sekarang sudah boleh ambil 2-3 jeriken,” jelas Masito.
Di sisi lain, stok minyak goreng di toko retail justru lebih terbatas. Tak jarang rak yang biasa memajang produk minyak goreng justru kosong.
1. Toko retail masih kesulitan mendapatkan stok minyak goreng kemasan
Di sisi lain, beberapa toko retail di Manado masih kehabisan stok minyak goreng berbahan dasar kelapa sawit. Di Swalayan Freshmart misalnya, stok minyak sudah habis dan digantikan oleh minyak goreng jenis lain seperti minyak zaitun, minyak jagung, dan minyak kelapa.
Di swalayan lain, Multimart, stok minyak goreng kemasan juga sedang kosong. Bahkan di rak penjualan masih tertera harga minyak goreng lama yang mencapai Rp51.200 untuk kemasan 2 liter.
Pengelola Swalayan Freshmart Manado, Robert Najoan mengatakan, sejak pemberlakuan program satu harga dari pemerintah, pasokan minyak goreng dari distributor tidak normal.
“Distributor hanya bisa memenuhi 20-30% orderan kami. Kami sendiri sudah membatasi pembelian masyarakat, yaitu 1 konsumen hanya boleh membeli maksimal 2 liter sedangkan masyarakat yang ingin membeli kemasan jeriken ukuran 7 iter hanya boleh 1 jeriken. Itu saja masih belum mencukupi,” terang Robert.
Permintaan dan pasokan minyak goreng yang tidak seimbang tersebut membuat stok minyak goreng di toko retail yang Robert kelola cepat habis. Belum lagi, distributor sendiri tidak bisa setiap hari memasok stok minyak goreng, sehingga pihak toko retail harus menunggu 3-4 hari.
Sejak awal pemberlakuan harga eceran tertinggi (HET) pada Januari 2022, Robert mengatakan pihaknya langsung menerapkan kebijakan tersebut meskipun yang dipakai adalah stok lama dengan harga yang lebih mahal.
“Hitungannya kalau menggunakan stok lama kan kami rugi, selisih kerugian tersebut yang sampai sekarang masih belum diganti,” terang Robert.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Tol Manado Bitung, Diharap Tingkatkan Ekonomi Sulut
Baca Juga: 4 Makanan Khas Wajib Dicoba saat Berkunjung di Manado, Ada Tinutuan