BI: Kendalikan Inflasi dengan Memotong Rantai Distribusi Pangan
Mengendalikan harga yang terlalu tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Memperpendek rantai distribusi pangan merupakan salah satu kunci untuk mengendalikan inflasi. Pasalnya, rantai distribusi pangan yang panjang akan memicu tingginya harga komoditas tersebut di pasaran.
Hal ini menjadi pembahasan di agenda Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sulawesi Selatan (Sulsel) yang berlangsung di Taman Maccini Sombala, Makassar, Senin (24/10/2022). Dalam kegiatan ini, Bank Indonesia (BI) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) wilayah Sulsel mencanangkan program Sipeppa.
"Program Sipeppa merupakan suatu inovasi untuk memperpendek rantai distribusi pangan melalui kerja sama antara asosiasi toko ritel dengan distributor dan mengoptimalkan pasokan melalui pemanfaatan platform digital," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, dalam sambutannya.
1. Menjaga harga tidak terlalu tinggi
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Amir Uskara, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut menyebut semua pihak harus bersinergi untuk mengendalikan inflasi, khususnya di Sulsel. Hal ini supaya kondisi penyediaan pangan bisa terus terjaga.
"Kemudian bagaimana rantai distribusi diperpendek sehingga menjaga supaya harga sampai di masyarakat tidak terlalu tinggi. Ini semua adalah cara yang saya kira tidak ada di negara lain," katanya.
Menurut Amir, kerja sama internal di Sulsel maupun lintas provinsi cukup baik. Dengan demikian, dia meyakini bahwa ketersediaan pangan bisa tetap terjaga, terutama untuk kemiskinan.
"Kontribusi pangan sampai 70-73 persen sehingga kalau misalnya harga pangan tidak terkendali pasti yang paling merasakan adalah kelompok masyarakat miskin," katanya.
Baca Juga: Sudirman Minta Seluruh Kabupaten di Sulsel Kerja Sama Tekan Inflasi
Baca Juga: ASITA Sulsel Harap Kebijakan Pemerintah Mudahkan Kedatangan Wisman