Sudirman Minta Seluruh Kabupaten di Sulsel Kerja Sama Tekan Inflasi

Inflasi Sulsel capai 1,12 pada September 2022

Makassar, IDN Times - Laju inflasi di Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai 1,12 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,00 pada Agustus 2022 menjadi 113,25 pada September 2022. Pemerintah setempat pun menyiapkan sejumlah strategi untuk menekan laju inflasi tersebut.

Upaya pengendalian inflasi ini menjadi salah satu bahasan utama dalam high level meeting di Hotel Claro, Selasa (11/10/2022). Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan semua daerah harus bersatu dalam menangani inflasi. 

"Penekanannya ini, yang ada kita harus kompak, tidak ada yang lemah atau pun yang superior dalam penanganan inflasi karena ini jamaah. Sulsel mendapatkan TPID terbaik untuk regional Sulawesi 2023  karena kerja sama yang baik," kata Sudirman dalam arahannya.

1. Pemda diharapkan berkomitmen

Sudirman Minta Seluruh Kabupaten di Sulsel Kerja Sama Tekan InflasiHigh level meeting membahas pengendalian inflasi di Hotel Claro Makassar, Selasa (11/10/2022). IDN Times/Asrhawi Muin

Ada beberapa hal yang disepakati dalam high level meeting tersebut, termasuk yang menyangkut inflasi. Di antaranya Pemda diharapkan berkomitmen dalam menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo terkait upaya pengendalian inflasi dan menahan daya beli masyarakat. 

Sejumlah upaya itu antara lain optimalisasi anggaran seperti APBD, BTT, untuk program pengendalian inflasi dan belanja wajib 2 persen Dana Transfer Umum untuk program antisipasi dampak inflasi.

Kemudian, Pemda juga diharapkan dapat terus berinovasi dalam pengendalian inflasi yaitu di antaranya melalui KAD (Kerja sama Antar Daerah) dan Urban Farming. Kesepakatan bersama 24 kabupaten/kota di Sulsel terkait KAD perlu ditindaklanjuti hingga tahap operasionalisasi. 

Selain itu, program urban farming melalui program mandiri benih juga perlu didukung untuk mendorong ketersediaan pasokan.

2. Fenomena yang mempengaruhi inflasi

Sudirman Minta Seluruh Kabupaten di Sulsel Kerja Sama Tekan Inflasiilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat ada beberapa fenomena yang turut mempengaruhi inflasi. Pada 3 September 2022, pemerintah resmi menaikkan harga pertalite dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter dan solar dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter.

Kenaikan harga bensin dan solar itu membuat tarif angkutan dalam kota di Makassar turut naik. Pada 5 September 2022, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Makassar resmi menaikan tarif angkutan umum menjadi Rp10.000.

Tak hanya angkutan umum, tarif ojek online juga mengalami kenaikan. Pada 7 September 2022, Kementerian Perhubungan mengumumkan kenaikan tarif ojek online.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Causa Iman Karana mengatakan bahwa inflasi di Sulsel dibandingkan tahun lalu masih relatif terkendali. Meski demikian, tantangan ke depan yang harus dihadapi cukup besar. 

"Maka kita ingatkan dari sekarang. Kemarin apalagi ada tambahan penyesuaian harga BBM. Ini berdampak langsung terhadap inflasi. Misal angkutan darat, di bandara, angkutan laut," kata Pak Cik, sapaannya.

3. Menekan laju inflasi melalui pangan

Sudirman Minta Seluruh Kabupaten di Sulsel Kerja Sama Tekan InflasiIlustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

Pak Cik mengatakan salah satu upaya mengantisipasi laju inflasi adalah melalui pangan. Nantinya, pihaknya akan mengadakan gerakan pengendali inflasi pangan pada 24 Oktober 2022 mendatang.

Kemudian, pengendalian jalur distribusi pangan. BI akan mendekati retail dan distributor sehingga harga yang ditawarkan relatif sama. 

"Jadi yang kita kendalikan sekarang ada pangan dan juga pemahaman bersama terkait dengan ancaman-ancaman inflasi ke depan. Tergantung kita melibatkan TNI Polri, aparat-aparat perangkat Pemda. Alhamdulillah sudah sinergi dengan baik, mudah-mudahan di lapangan juga begitu," katanya.

Baca Juga: Sulsel Siapkan Rp12 Miliar Tangani Inflasi Dampak Kenaikan Harga BBM

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya