Mengenal Cap Tikus dan 4 Minuman Tradisional asal Sulawesi
Masyarakat Sulsel mengonsumsi ballo' turun-temurun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Minuman Beralkohol (Minol) mencuat beberapa waktu terakhir. Seiring wacana itu, publik mulai mengkhawatirkan status minol tradisional yang selama ini acapkali dihidangkan pada acara-acara adat.
Sebenarnya minuman tradisional sudah mendapat jaminan alias pengecualian, yang tertera dalam Pasal 8 angka (2) Bab III. Tapi tetap saja RUU Minol yang sedang digodok mengundang kritik.
Minuman tradisional tak bisa dipisahkan dari khazanah budaya Nusantara, tak terkecuali bagi masyarakat di Pulau Sulawesi. Berikut ini empat jenis minuman tradisional yang dikenal masyarakat setempat turun-temurun.
Baca Juga: Pengecualian pada RUU Minuman Beralkohol Bisa Timbulkan Masalah Besar
1. Ballo'
Memulai daftar pendek ini adalah Ballo', minol tradisional asal Sulawesi Selatan. Ballo' yang dikenal oleh masyarakat luas adalah Ballo' Nipa yang berasal dari nira pohon nipah (Nypa fruticans).
Selain itu ada juga Ballo' Tala (bahan baku nira pohon lontar atau Borassus flabellifer) dan Ballo' Ase yang berasal dari beras yang sudah diolah.
Rasanya pun terbagi menjadi dua. Ballo' pada umumnya memiliki rasa manis sebab belum mengalami proses fermentasi. Sementara Ballo' Kacci, jenis yang telah melewati pengolahan, terasa asam di lidah dengan aroma yang tajam. Menurut penelitian, kadar alkohol dalam Ballo Kacci' rata-rata mencapai 5 persen.
Baca Juga: Satgas COVID-19 Sulut Pakai Miras Cap Tikus untuk Bahan Hand Sanitizer