TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Tradisi Mosango di Tanah Poso, Momentum Berkumpul dan Berbagi

Tradisi masyarakat Poso sejak ratusan tahun terancam hilang

Mosango adalah tradisi menangkap ikan yang akan diikuti ratusan orang masyarakat Kabupaten Poso dari berbagai desa/Kristina Natalia

Terdapat berbagai macam tradisi yang unik di Sulawesi Tengah dan melekat di masyarakat, salah satunya tradisi Mosango. Kebiasaan tersebut sudah dilakukan sejak ratusan tahun di tanah Poso.

Mosango adalah tradisi menangkap ikan yang akan diikuti ratusan orang masyarakat Kabupaten Poso dari berbagai desa. Cara menangkap ikan ini akan dilakukan secara tradisional yakni menggunakan alat khusus bernama Sango yang terbuat dari bambu.

“Masyarakat akan turun ke air dan sama-sama menangkap ikan dengan menggunakan alat Sango itu,” cerita Ketua Dewan Adat Kelurahan Pamona Kristian Bontinge, Selasa (20/09/2022).

1. Cara orang Poso bertemu dan berbagi kegembiraan

Masyarakat berkumpul pasca kegiatan Mosango, tradisi menangkap ikan yang akan diikuti ratusan orang masyarakat Kabupaten Poso dari berbagai desa/Kristina Natalia

Tradisi Mosango di Poso akan dilakukan di wilayah keadatan bernama Kompo Dongi, di mana masyarakat percaya wilayah tersebut bagus untuk mencari ikan.

Sebelum dilakukan oleh orang banyak yang berkumpul di Kompo Dongi, Tradisi Mosango akan diawali oleh orang dari kelompok Sawidago.

Alasannya, pada zaman dulu masa perebutan wilayah, konon orang Sawidago yang memenangkan daerah itu.

“Kalau orang Sawidago sudah turun, baru yang lain bisa. Lewat tradisi inilah orang Poso dari berbagai desa bertemu dan berbagi kegembiraan bersama,” tutur Kristian yang juga anggota Aliansi Penjaga Danau Poso.

Baca Juga: Budaya Wayamasapi di Danau Poso yang Terancam Hilang

2.  Mosango memiliki nilai berbagi rezeki di air

Mosango adalah tradisi menangkap ikan yang akan diikuti ratusan orang masyarakat Kabupaten Poso dari berbagai desa/Kristina Natalia

Tradisi Mosango di Poso memiliki nilai motila ri ue, yang artinya saling berbagi di air dan akan dilakukan bersama oleh Toposango atau sebutan untuk mereka yang berpartisipasi dalam Mosango.

Dalam tradisi ini, bagi mereka yang belum beruntung mendapat ikan, tidak akan iri dengan Toposango lain. Begitu juga dengan Toposango yang mendapatkan ikan, tidak akan menganggap rendah mereka yang belum beruntung.

“Di momen ini bersaing secara sehat dan tidak saling iri, para Toposango akan berbagi. Yang dapat ikan akan berbagi rezeki kepada mereka yang belum beruntung mendapatkan ikan,” terangnya.

Baca Juga: Kisah Margaretha, Petani di Poso Banting Setir jadi Kuli Pemecah Batu

Writer

Kristina Natalia

Kisah dibalik peristiwa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya