TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Panduan Wisata ke Danau Terdalam Se-Asia Tenggara di Sorowako Sulsel

Danau Matano di Sorowako paling dalam se-Asia Tenggara!

Seorang penyelam sedang menikmati gua bawah air yang berada di area Danau Matano, Kabupaten Luwu Timur. (Dok. Harry Laksono Putro - Instagram.com/harrylaks_)

Desa Sorowako, di Kabupaten Luwu Timur, gak cuma dikenal sebagai daerah penghasil nikel. Daerah tersebut juga kesohor berkat Danau Matano salah satu destinasi wisata keren di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Para pelancong rela menempuh perjalanan sekitar 12-13 jam menggunakan transportasi darat dari ibu kota Sulsel demi menyaksikan pesona danau tersebut. Meski begitu, kini sudah ada rute penerbangan Makassar-Sorowako dengan waktu tempuh antara 45 menit hingga 1 jam.

Dengan kedalaman 590 meter, Danau Matano mendapat predikat danau terdalam di Indonesia dan Asia Tenggara. Sementara WorldLakes.org menyebutnya sebagai yang terdalam ke-10 di dunia, mengalahkan Danau Buenos Aires di perbatasan Chile-Argentina dan Hornindalsvatnet di Norwegia.

Nah, Matano sendiri selalu menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung. Kamu baru berniat melancong ke sana? Jangan khawatir. Berikut panduan singkat tentang aja saja yang bisa dilakukan di danau seluas 164 meter persegi itu.

1. Piknik dan berkemah di sejumlah "pantai" sekitar Danau Matano

Pemandangan Danau Matano, Kabupaten Luwu Timur, dari obyek wisata Pantai Salonsa. (Dok. A. Nur Khairunnisa - Instagram.com/annisaaahh)

Pemandangan Danau Matano bisa dinikmati sambil bersantai di daratan, kok. Ada beberapa "pantai" (disebut begitu, meski area berpasir cuma sedikit) yang jadi titik paling kece untuk refreshing bareng keluarga, teman-teman atau bahkan pasangan.

Salah satunya yakni Pantai Salonsa di Kelurahan Magani. Area padang rumput dan pepohonan rindang cocok banget untuk piknik asyik. Mau sekalian berkemah? Boleh banget. Kapan lagi kan menikmati matahari terbit serta ademnya pagi hari di Matano?

Selain Pantai Salonsa, masih ada beberapa tempat lain yang cocok untuk berpiknik atau camping. Masih di Kelurahan Magani, terdapat Pantai Ide yang berjarak 1,6 kilometer dari Pantao Salonsa. Lalu di Desa Sorowako ada Pantai Impian serta Pantai Molino Topuondau.

2. Merasakan tenangnya "hidden paradise" dan wisata otentik di Kampoeng Taipa

Para wisatawan sedang menikmati wahana air Danau Matano serta penginapan yang dikelola oleh Kampoeng Taipa. (Instagram.com/kampoengtaipa)

Kawasan Kampoeng Taipa yang beroperasi sejak Juli lalu jadi tujuan wisata paling hits di Danau Matano belakangan ini. Dengan konsep privat, rombongan pelancong mendapat suasana tenang selama beberapa hari. Kesan "hidden paradise" kian kentara lantaran tempat ini cuma bisa diakses menggunakan transportasi laut dari Desa Sorowako.

Untuk memanjakan para wisatawan, Kampoeng Taipa punya banyak pilihan aktivitas. Bagi yang hobi memacu adrenalin, ada wahana air banana boat dan donut boat. Bagi yang senang menjelajah rimba, area hutan sekitarnya didiami flora-dauna nan cantik.

Selain itu, terdapat area untuk berkemah serta pondok yang bisa ditinggali. Termasuk menu makanan dengan citarasa otentik khas Sulsel. Penghuninya dibatasi cuma 30 orang, dengan beragam paket wisata sehari semalam yang disesuaikan dengan jumlah rombongan. Mulai dari 7 orang (Rp1,5 juta) sampai 20 orang (Rp4,5 juta). Boleh banget!

3. Menyelam dan melihat langsung kehidupan bawah air salah satu danau terdalam di dunia

Seorang penyelam sedang melihat pemandangan bawah air Danau Matano, Kabupaten Luwu Timur. (Dok. Muslim Dimas Khoiru Dhony - Instagram.com/divetivity)

Bagi kamu yang gemar menyelam, terdapat banyak fasilitas diving di sekeliling Danau Matano. Semuanya dijalankan oleh penduduk setempat dengan pelanggan mulai dari wisatawan, pencinta kehidupan bawah air hingga peneliti.

Bagi para pelancong dan yang gemar mengamati fauna bawah air, Matano punya pesona tersendiri sebab terdapat banyak terumbu karang di dasarnya. Ada juga satwa endemik yang cuma hidup di danau tersebut. Mulai dari udang, kepiting, hingga ikan butini (Glosogobius matanensis) "si binatang dari zaman purba."

Terdapat dua diving spot yang bisa diselami. Pertama kedalaman sekitar 5 meter, dengan beragam kehidupan laut. Kedua dengan kedalam yang belum diukur, serta dikelilingi tebing stalaktit. Pokoknya, mempesona.

4. Menelusuri riwayat To Manurung dan "meminta jodoh" di Mata Air Bura-bura

Mata Air Bura-bura, salah satu obyek wisata yang berada di kawasan sekitar Danau Matano, Kabupaten Luwu Timur. (Instagram.com/eastluwu)

Berjarak sekitar 20 kilometer (sekitar sejam perjalanan dengan perahu) dari Pelabuhan Sorowako, terdapat obyek wisata lain yakni Mata Air Bura-bura. Berada di Desa Matano, tempat ini punya legenda yang melekat dalam benak masyarakat setempat loh.

Pertama, terdapat batu bergambar bulan sabit di dasar kolam mata air. Legenda menyebut batu tersebut adalah tempat semadi Batara Guru, leluhur bangsa Bugis dan masyarakat Luwu yang turun dari kahyangan (To Manurung) menurut epos I La Galigo.

Kedua, masyarakat percaya orang yang minum air di sini bakal enteng jodoh. Ini gak lepas dari legenda tentang munculnya perempuan rupawan bersama gelembung-gelembung air (bura-bura) saat Batara Guru bersemadi. Gak cuma jadi enteng jodoh, air dari Bura-bura juga dipercaya punya khasiat mengobati penyakit.

Oh iya, di kawasan Mata Air Bura-bura juga ada spot selfie menarik dengan latar belakang Danau Matano, lengkap dengan lanskap pegunungannya.

Berita Terkini Lainnya