Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kebutuhan IDN Times (3).jpg
Aksi pemain PSM Makassar, Gledson Paixao (tengah), dalam laga tunda pekan ke-4 BRI Super League 2025/2026 melawan Persebaya Surabaya di Stadion B.J. Habibie Parepare pada 6 Desember 2025. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)

Intinya sih...

  • PSM Makassar bermain imbang tanpa gol melawan Persebaya Surabaya, menghentikan tren kemenangan beruntun.

  • Pelatih Tomas Trucha menegaskan kepuasannya dengan sistem yang telah diterapkan dalam empat laga terakhir.

  • Trucha yakin bahwa skuat Pasukan Ramang memiliki potensi besar untuk menerapkan sepak bola modern, meskipun ada faktor non-teknis yang memengaruhi performa pemain.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Rentetan tiga kemenangan beruntun PSM Makassar di bawah arahan pelatih Tomas Trucha akhirnya terhenti. Laga tunda pekan ke-4 BRI Super League 2025/2026 melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (6/12/2025) lalu berakhir imbang tanpa gol. Pelatih kepala asal Republik Ceko tersebut mengakui bahwa duel di Stadion B.J. Habibie Parepare tersebut sebagai pertarungan taktik yang sengit, bak "permainan catur" di lapangan hijau.

Hasil imbang ini menjadi ujian berat pertama bagi Trucha yang sebelumnya sukses menyapu bersih tiga laga awal dengan kemenangan sejak datang mengganti pelatih sebelumnya, yakni Bernardo Tavares. Menurut Trucha, intensitas permainan yang ditunjukkan kedua tim membuat duel klasik berjalan sangat alot bukan main.

"Ini adalah pertarungan taktik dan seperti permainan catur di lapangan. Pemain kedua tim sama-sama tidak memberi lawan waktu lama untuk berpikir," ungkap Trucha dalam konferensi pers selepas pertandingan.

1. Trucha mengaku sudah puas dengan sistem permainan yang ia terapkan dalam empat partai terakhir

Aksi pemain PSM Makassar, Akbar Tanjung (kiri), saat mengadang penyerang Persebaya Surabaya yakni Gali Freitas (kanan) dalam laga tunda pekan ke-4 BRI Super League 2025/2026 yang berlangsung di Stadion B.J. Habibie Parepare pada 6 Desember 2025. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)

Kendati gagal menang atas Bajol Ijo, Trucha menampik kemungkinan akan mengubah gaya bermain PSM. Ia mengaku sudah puas dengan sistem yang sudah diterapkan dalam empat laga belakangan. Terlebih sepak bola modern, yang menuntut semua pemain berperan aktif saat menyerang dan bertahan, menjadi kiblat utama Trucha dalam menyusun taktik.

Lebih lanjut, Trucha sedikit mengulas filosofi taktik yang sedang ditanamkan ke benak para penggawa PSM. Ia secara terang-terangan menolak gaya bermain umpan panjang atau long ball, yang disebut sebagai gaya yang kuno serta sama sekali tidak sesuai dengan standar yang diidamkannya.

"Tergantung sepak bola seperti apa yang kita mainkan di lapangan. Jika ingin bermain long ball yang menurut saya agak ketinggalan zaman, kita suruh saja kiper untuk selalu menendang bola ke ke arah depan," selorohnya sembari bercanda.

2. Para pemain PSM Makassar diyakini mampu memainkan sepak bola modern yang dibawa oleh sang pelatih baru

Aksi gelandang PSM Makassar, Savio Roberto (kanan), dalam laga tunda pekan ke-4 BRI Super League 2025/2026 melawan Persebaya Surabaya di Stadion B.J. Habibie Parepare pada 6 Desember 2025. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)

Trucha yakin bahwa skuat Pasukan Ramang saat ini memiliki potensi besar untuk menerapkan ciri khas sepak bola modern, salah satunya membangun serangan dari lini belakang. Para pemain dirasa mampu mengatasi tekanan di daerah pertahanan sendiri, bahkan ketika kalah jumlah.

"Saya percaya tim ini bisa melakukan sepak bola modern. Saya juga percaya bahwa kami bisa menangani situasi permainan bola di daerah pertahanan sendiri, atau situasi 4 lawan 2, karena mereka tidak terlalu memberi pressure. Yang dibutuhkan hanya sedikit kesabaran," ujarnya.

Namun, ia mengamati adanya faktor non-teknis yang membuat pemainnya tampil terburu-buru dan sedikit gelapan dalam beberapa momen partai kontra Persebaya. Trucha menduga faktor seperti tekanan usai kemenangan beruntun hingga tingginya animo suporter yang datang sedikit banyak memengaruhi mentalitas pemain.

3. Diakui masih butuh penyesuaian dari sisi pemahaman taktikal dan mental bermain

Aksi bek PSM Makassar, Yuran Fernandes (tengah), dalam laga tunda pekan ke-4 BRI Super League 2025/2026 melawan Persebaya Surabaya yang berlangsung di Stadion B.J. Habibie Parepare pada 6 Desember 2025. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)

"Tapi yang saya lihat tadi adalah campuran dari entah para pemain sedikit buru-buru, sedikit tekanan karena menang di laga sebelumnya, atau banyaknya suporter yang datang di laga ini. Tapi entahlah, mungkin saja itu semua membuat mereka gugup," papar Trucha.

Meski demikian, terlepas dari hasil imbang yang menghentikan tren positif timnya, Trucha mengaku ogah mengubah rencana permainan atau game plan yang telah ditetapkan. Eks juru taktik Penang FC itu masih yakin dengan taktik build-up dari belakang, dan hanya butuh waktu serta penyesuaian dari para pemain.

"Itulah kenapa perlu pendekatan mental dari pemain. Saya tidak setuju jika kita harus mengubah game plan seperti sebelumnya," kata Trucha, tegaskan komitmennya pada sepak bola modern untuk Juku Eja di sisa musim.

Editorial Team