Rasyid Bakri dan Syamsul Chaeruddin Kenang Sulitnya PSM di Musim 2016

Makassar, IDN Times - Bersamaan dengan penjualan kembali jersey PSM Makassar musim 2016, memori dari delapan tahun silam kembali menjadi topik bahasan. Sebagai bagian dari promosi, Syamsul Chaeruddin dan Rasyid Bakri kembali menceritakan apa saja yang mereka alami saat itu.
Ini diungkap dalam video pendek yang diunggah ke akun media sosial resmi Juku Eja pada Selasa (28/5/2024). Syamsul sendiri menjabat sebagai kapten tim di musim 2016, dengan Rasyid sebagai deputinya. Meski sudah lama terjadi, keduanya masih ingat betul seperti apa situasi PSM musim itu.
1. Penampilan PSM Makassar di putaran pertama ISC A 2016 tak memuaskan

Tahun 2016 diawali dengan masuknya Luciano Leandro sebagai pelatih kepala jelang ajang peralihan Indonesia Soccer Championship (ISC) A. Meski sudah merekrut banyak pemain, PSM tetap terseok-seok. Performa naik-turun di tiga pekan pertama membuat Luciano akhirnya dipecat pada 19 Mei 2016.
"Di putaran pertama itu, hasil pertandingan kita tidak terlalu bagus," ujar Syamsul. Nasib buruk berlanjut saat Tony Ho duduk sebagai caretaker. Suporter PSM harap-harap cemas dengan penampilan tim kesayangan mereka yang masih angin-anginan, sembari menunggu siapa pelatih baru yang didaratkan.
"Kita hampir masuk papan bawah, sebelum akhirnya dilakukan perombakan besar-besaran oleh tim pelatih Robert (Rene Alberts)," ungkap Rasyid sembari mengingat masa peralihan tersebut.
2. Situasi berubah saat Robert Rene Alberts ditunjuk sebagai pelatih kepala yang baru

Dua minggu berselang, Robert Rene Alberts diumumkan sebagai juru taktik baru Juku Eja. Ini ibarat reuni, sebab The Dutchman sempat menangani PSM selama beberapa bulan pada 2013. Meski begitu, hasilnya tak langsung terlihat. Tim masih beredar di papan bawah, sebelum situasi berubah selepas masa bursa transfer tengah musim.
"Banyak pemain-pemain (baru) yang masuk. Yang lokal itu seperti Titus Bonai dan Ferdinand Sinaga," kenang Syamsul. Di sisi lain, total ada 14 pemain dicoret oleh coach Robert, termasuk empat pemain asing era Luciano.
Yang unik, para pemain baru yang didaratkan jelang putaran kedua ISC A 2016 adalah pilihan Robert sendiri. Salah satunya kelak menjadi legenda dan membantu PSM menjuarai Piala Indonesia 2019 dan Liga 1 2022/23. "Pemain asingnya itu dia pilih sendiri. Terutama (Wiljan) Pluim," cerita Syamsul.
3. Rekrutan bursa transfer tengah musim membawa perubahan besar, termasuk para legiun asing

PSM akhirnya berhasil naik dari peringkat 12 untuk finis di posisi enam, terutama berkat rekor tak terkalahkan sepanjang delapan pekan beruntun. Total ada 12 kemenangan yang mereka raih sepanjang putaran kedua ISC A 2016, ditambah tiga hasil imbang plus tiga kekalahan.
Mayoritas pemain dari musim 2016 yang dipertahankan Robert kelak menjadi pilar penting untuk Liga 1 2017. Sebut saja Ferdinand Sinaga, Titus Bonai, M Rahmat, Rizky Pellu dan Wasyiat Hasbullah.
Sementara itu, perombakan lagi-lagi terjadi untuk para pemain asing. Hanya Wiljan Pluim yang dipertahankan di akhir musim. Sedangkan Lee Kwon-jun, Luiz Ricardo dan Ronald Hikspoors didepak dengan beragam alasan.