Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Striker PSM Makassar, Jacques Themopele (kiri), berusaha merebut bola dari kaki bek Persik Kediri yakni Khurshidbek Mukhtorov (kanan) dalam laga pekan ke-10 BRI Super League 2025/2026 di Stadion Brawijaya Kab. Kediri pada 25 Oktober 2025. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)
Striker PSM Makassar, Jacques Themopele (kiri), berusaha merebut bola dari kaki bek Persik Kediri yakni Khurshidbek Mukhtorov (kanan) dalam laga pekan ke-10 BRI Super League 2025/2026 di Stadion Brawijaya Kab. Kediri pada 25 Oktober 2025. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)

Intinya sih...

  • Dari 9 laga terakhir, PSM Makassar gagal menjaga keunggulan dalam 4 pertandingan.

  • Gagaknya meraih poin penuh saat memimpin terjadi pada dua laga pertama musim 2025/2026.

  • PSM masih tertahan di peringkat 14 klasemen sementara dan pelatih baru harus menemukan solusi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Hasil imbang 1-1 yang didapatkan PSM Makassar saat bertandang ke markas Persik Kediri pada Sabtu (25/10/2025) lalu menegaskan masalah akut yang mereka alami musim ini: ketidakmampuan menjaga keunggulan. Dari sembilan laga yang telah dimainkan, PSM sudah empat kali kehilangan poin penuh saat memimpin di papan skor.

Masalah ini sudah terlihat sejak awal kompetisi. Pada partai pekan pertama (8 Agustus 2025), PSM yang menjamu Persijap Jepara sempat unggul cepat 1-0 lewat gol Victor Dethan di menit ke-7. Tapi, kemenangan di depan mata buyar di pengujung waktu normal lewat ketika penyerang lawan, Crlas Franca, berhasil menyamakan kedudukan jadi 1-1.

1. Hal ini terjadi pada dua laga pertama PSM di musim 2025/2026

Pesepak bola Bhayangkara Presisi FC Frengky Missa (kanan) dihalangi pemain PSM Makasar Mufli Hidayat (kiri) pada pertandingan Super League 2025/2026 di Stadion Sumpah Pemuda Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (16/8/2025). ANTARA FOTO/Ardiansyah/foc.

Tren serupa berlanjut di pekan ke-2 (16 Agustus 2025) ketika PSM bertandang ke markas Bhayangkara Presisi FC. Gol penalti yang dicetak oleh Lucas Dias di menit ke-43 berhasil membawa PSM unggul 1-0. Tapi, The Guardians berhasil samakan kedudukan melalui sepakan duabelas pas Ilija Spasojevic pada menit ke-59. Duel ini berakhir sama kuat 1-1.

Situasi terburuk terjadi pada duel pekan ke-9 (19 Oktober 2025), saat menjamu Arema FC. Juku Eja memulai laga dengan meyakinkan lantaran unggul 1-0 berkat gol cepat Luiz pada menit kelima. Tapi, konsentrasi tim seolah hilang total di awal babak kedua. Singo Edan bisa membalikkan keadaan melalui gol Valdeci dan Arkhan Fikri hanya 10 menit setelah babak kedua dimulai. Tuan rumah tak bisa mengejar dan takluk 1-2.

2. Yang terbaru saat Juku Eja imbang 1-1 melawan Persik yang bermain dengan 10 orang

Striker PSM Makassar, Alex Tanque (kiri), saat melewati hadangan bek Persik Kediri yakni Khurshidbek Mukhtorov (kanan) dalam laga pekan ke-10 BRI Super League 2025/2026 di Stadion Brawijaya Kab. Kediri pada 25 Oktober 2025. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)

Yang terbaru yakni pada duel pekan ke-10 saat melawat ke markas Persik Kediri, anak asuh caretaker Ahmad Amiruddin kembali gagal mengamankan kemenangan. Unggul jumlah pemain sejak menit ke-24 sebab kartu merah bek lawan yakni Novri Setiawan, PSM memimpin 1-0 lewat gol Alex Tanque pada menit ke-53.

Namun, Macan Putih tetap tampil menekan meski kekurangan pemain dan berhasil samakan skor lewat sundulan Imanol Garcia apda menit ke-74. Skor 1-1 tak berubah hingga peluit panjang ditiup oleh wasit. Gagal manfaatkan keunggulan jumlah pemain selama hampir 70 menit jelas jadi kekecewaan besar untuk para pemain.

3. Jadi pekerjaan rumah berat yang sudah menunggu pelatih baru PSM Makassar

Bek sayap PSM Makassar, Victor Liuiz (kanan), berusaha melewato bek Arema FC yakni Bayu Setiawan (kiri) dalam laga pekan ke-9 BRI Super League 2025/2026 yang berlangsung di Stadion BJ Habibie Parepare pada 19 Oktober 2025. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)

Alhasil, PSM sudah kehilangan total 7 poin dari empat pertandingan tersebut. Ini dari dua kali imbang yang seharusnya menang dan sekali kalah yang mestinya minimal imbang. Poin-poin yang terbuang pun sangat krusial, sebab Pasukan Ramang masih tertahan di papan bawah klasemen sementara yakni peringkat 14 berkat raihan 8 poin.

Rentetan hasil ini menyoroti jelas menjadi pekerjaan rumah berat yang harus diatasi oleh pelatih kepala baru yang rencananya diperkenalkan dalam waktu dekat. Sang juru taktik anyar harus menemukan solusi agar para pemain tetap fokus dan disiplin hingga menit akhir, tidak peduli seberapa cepat tim mencetak gol.

Editorial Team