Pelatih PSM, Bernardo Tavares. (dok. ILeague)
Penyebab pasti dari sanksi ini belum dirilis secara resmi oleh manajemen PSM maupun operator Super League. Namun publik menduga bahwa persoalan keterlambatan pembayaran gaji kembali menjadi biang masalah. Apalagi sanksi ini keluar tak lama setelah Juku Eja ditinggal pelatih kepala Bernardo Tavares.
Tavares mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu 1 Oktober 2025 melalui pernyataan di akun Instagram pribadinya. Alasan utama di balik keputusan ini adalah masalah gaji yang tidak kunjung terbayar.
"Dengan berat hati, saya umumkan pengunduran diri saya dari PSM Makassar, klub tertua di Indonesia yang memiliki sejarah hampir 110 tahun. Alasannya adalah gaji yang tidak dibayarkan. Situasi ini sudah saya hadapi selama 3 setengah tahun melatih, tapi kini sudah mencapai titik yang tidak tertahankan," tulis Tavares di akun @bernardotavares80.
Pelatih asal Portugal itu mengungkapkan bahwa ia sebetulnya telah bertemu dengan manajemen klub pada akhir musim lalu. Ia mengaku dijanjikan kondisi finansial yang lebih stabil di musim 2025/2026. Namun, isu tunggakan gaji kembali mengemuka pada September 2025, di mana para pemain dan staf tak mendapat gaji selama lima bulan.
"Saya pergi dengan rasa sakit, tapi juga dengan rasa bangga. PSM Makassar akan selalu ada di hati saya," tutup Tavares, dalam pernyataan tertulisnya.