Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret pertandingan PSIM Jogja vs PSM Makassar di Stadion B.J. Habibie, Sabtu (27/9/2025). (dok. I.League)
Potret pertandingan PSIM Jogja vs PSM Makassar di Stadion B.J. Habibie, Sabtu (27/9/2025). (dok. I.League)

Makassar, IDN Times - Nama PSM Makassar kembali muncul di daftar larangan pendaftaran pemain (registration ban) resmi Federasi Sepakbola Internasional atau FIFA. Berdasarkan data resmi FIFA, sanksi baru tersebut mulai berlaku sejak 8 Oktober 2025.

Akibat keputusan ini, PSM dilarang melakukan aktivitas transfer pemain selama tiga periode mendatang. Artinya, klub tidak boleh merekrut atau mendaftarkan pemain baru baik di bursa tengah musim maupun musim depan hingga sanksi tersebut dicabut.

1. Sanksi terbit tak lama setelah PSM ditinggal Tavares

Pelatih PSM, Bernardo Tavares. (dok. ILeague)

Penyebab pasti dari sanksi ini belum dirilis secara resmi oleh manajemen PSM maupun operator Super League. Namun publik menduga bahwa persoalan keterlambatan pembayaran gaji kembali menjadi biang masalah. Apalagi sanksi ini keluar tak lama setelah Juku Eja ditinggal pelatih kepala Bernardo Tavares.

Tavares mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu 1 Oktober 2025 melalui pernyataan di akun Instagram pribadinya. Alasan utama di balik keputusan ini adalah masalah gaji yang tidak kunjung terbayar.

"Dengan berat hati, saya umumkan pengunduran diri saya dari PSM Makassar, klub tertua di Indonesia yang memiliki sejarah hampir 110 tahun. Alasannya adalah gaji yang tidak dibayarkan. Situasi ini sudah saya hadapi selama 3 setengah tahun melatih, tapi kini sudah mencapai titik yang tidak tertahankan," tulis Tavares di akun @bernardotavares80.

Pelatih asal Portugal itu mengungkapkan bahwa ia sebetulnya telah bertemu dengan manajemen klub pada akhir musim lalu. Ia mengaku dijanjikan kondisi finansial yang lebih stabil di musim 2025/2026. Namun, isu tunggakan gaji kembali mengemuka pada September 2025, di mana para pemain dan staf tak mendapat gaji selama lima bulan.

"Saya pergi dengan rasa sakit, tapi juga dengan rasa bangga. PSM Makassar akan selalu ada di hati saya," tutup Tavares, dalam pernyataan tertulisnya.

2. Sanksi untuk klub yang gagal memenuhi kewajiban keuangan

Potret kantor FIFA di Indonesia. (IDN Times/Tino).

Menurut aturan FIFA, sebuah registration ban dapat diterapkan sebagai sanksi bila klub gagal memenuhi kewajiban keuangan. Seperti tertunggaknya gaji, kompensasi transfer, atau sengketa keuangan dengan pihak lain.

Dalam kebijakan FIFA, klub yang terkena sanksi ini tidak bisa mendaftarkan pemain baru (baik secara nasional maupun internasional, amatir atau profesional) selama masa sanksi berjalan, kecuali jika sanksi dicabut atau klub memenuhi persyaratan tertentu.

3. Bukan sanksi pertama untuk PSM

Striker PSM Makassar, Abu Kamara, saat merayakan gol yang ia cetak ke gawang Persija Jakarta dalam laga pekan ke-6 BRI Super League 2025/2026 yang berlangsung di Stadion BJ Habibie Parepare pada 21 September 2025. (Instagram.com/psm_makassar)

Kasus seperti ini bukan kali pertama dialami PSM. Klub berjuluk “Pasukan Ramang” sebelumnya pernah dijatuhi sanksi serupa pada 12 April 2024 dan 28 Maret 2025 akibat tunggakan pembayaran kepada pemain dan staf. Sanksi-sanksi sebelumnya biasanya dicabut setelah klub menyelesaikan kewajiban finansialnya.

Sebelumnya, manajemen PSM sempat menyatakan bahwa mereka telah menghadapi tiga sanksi banned pada tahun 2025 (pada tanggal 28 Maret, 19 Mei, dan 21 Mei) yang diyakini berkaitan dengan tunggakan pembayaran atau sengketa finansial.

Pada Agustus 2025, Direktur I.League menyebut bahwa jumlah sanksi yang menempel pada PSM telah berkurang menjadi satu, dan berharap sanksi tersisa segera dicabut setelah manajemen menuntaskan kewajibannya.

Kini, tantangan besar bagi PSM adalah menyelesaikan persoalan keuangan dan administrasi agar sanksi tersebut segera dicabut dan klub bisa kembali aktif di bursa transfer.

Editorial Team