Makassar, IDN Times - Sepanjang dekade 1970-an, Ronny Pattinasarany jadi pusat perhatian publik sepak bola nasional. Namanya jadi sinonim untuk ketangguhan dan elegannya sektor tengah Timnas Indonesia. Tak cuma sebagai gelandang, ia acapkali diplot sebagai libero.
Tenang, taktis, umpan terukur serta visi bermainnya di atas rata-rata. Ia bahkan tak ragu turun jauh ke belakang untuk membantu lini pertahanan di situasi genting. Ronny ibarat konduktor untuk rekan-rekan sejawatnya di Timnas seperti Iswadi Idris, Jacob Sihasale, Sutjipto Soentoro, Rudy Keltjes, Simson Rumahpasal, Anwar Ujang, Bambang Nurdiansyah, Herry Kiswanto dan masih banyak lagi.
Sebelum dikenal sebagai otak permainan Merah Putih, sosok kelahiran Makassar 9 Februari 1949 ini meniti kariernya sebagai pemain sepak bola profesional bersama PSM Makassar. Bersama PSM, pemilih nama lengkap Ronald Hermanus Pattinasarany meniti langkahnya menjadi salah satu gelandang paling ditakuti di Asia Tenggara.