Memulai persiapan Piala Menpora pada 1 Maret, PSM ternyata bisa mendatangkan pemain baru. Ini lantaran status Piala Menpora sebagai turnamen pramusim. Mereka yang direkrut adalah stopper Erwin Gutawa, bek kiri Abdul Rachman, gelandang Sutanto Tan, plus trio Papua yakni Patrich Wanggai - Ronaldo Wanma - Yance Sayuri.
Berbeda dengan tim-tim lain, tak ada satupun pemain asing dalam daftar final skuad. Selain pertimbangan finansial, ada juga aturan karantina WNA yang wajib dipatuhi.
Mengandalkan talenta lokal, PSM justru jadi tim kuda hitam perusak dominasi. Tergabung di Grup B bersama Persija, Bhayangkara FC dan Borneo FC, Zulkifli Syukur cs melaju ke babak gugur dengan status runner-up. Ini berkat kemenangan 2-0 atas Macan Kemayoran, serta sepasang hasil imbang.
Taji PSM kembali terbukti di fase knockout. Mereka menyingkirkan PSIS lewat drama adu penalti di partai perempat final. Kembali bertemu Persija, anak-anak ibu kota dipaksa lakoni babak tos-tosan sebab tak ada yang mencetak satupun gol sepanjang dua leg semifinal. Sayang, keberuntungan tak memihak PSM. Mereka kalah 4-3, meski Hilman Syah sudah menggagalkan sejumlah penalti pemain Persija.
Di babak play-off juara tiga, PSM harus mengakui keunggulan PSS Sleman setelah ditekuk dengan skor tipis 1-2.