Instagram.com/sulselfootballhistory
Pasca hasil kurang memuaskan, PSM langsung bergerak cepat dengan mendatangkan sejumlah nama tenar. Ada gelandang Yeyen Tumena serta juru gedor Kurniawan Dwi Yulianto (keduanya alumnus program Primavera), kiper Hendro Kartiko, striker Miro Baldo Bento, arsitek lini tengah Bima Sakti - Aji Santoso, dan bek sayap Ortizan "Sajojo" Solossa.
Legiun asingnya pun berkualitas. Ada duo tembok belakang Orume Charles Lionga - Joseph Lewono, si gempal namun anggun Carlos de Mello yang sudah mencicipi gelar Ligina bersama Persebaya di musim 1996/97 dan penyerang Saphou Lassy yang berkebangsaan Gabon.
Ayam Jantan Dari Timur finis sebagai penguasa Wilayah Timur, selisih 9 poin dengan runner-up Arema. Keperkasaan kembali teruji di babak 8 besar. Tiga laga kontra Pupuk Kaltim - Persijatim - PSMS berakhir dengan kemenangan. Di semifinal, giliran Persija yang dilibas berkat gol tunggal Miro Baldo Bento.
Anak asuh Henk Wullems kembali bersua Pupuk Kaltim di partai puncak yang berlangsung di SUGBK pada 23 Juli 2000. Di hadapan 30 ribu pasang mata, mereka menggunduli rival mereka sejak babak penyisihan tersebut dengan skor tipis 3-2.
Nah, jersey Reebok edisi musim 1999/2000 agaknya menjadi buruan kolektor lantaran reputasinya menemani PSM menyabet gelar juara perdana di kompetisi berformat baru.