Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penampilan Reinaldo Elias (dua dari kanan) saat memperkuat PSM Makassar di ajang Liga 1 musim 2017. (Twitter.com/Liga1Match)
Penampilan Reinaldo Elias (dua dari kanan) saat memperkuat PSM Makassar di ajang Liga 1 musim 2017. (Twitter.com/Liga1Match)

Makassar, IDN Times - Rivalitas antara PSM Makassar dan Persija Jakarta di lapangan hijau memang selalu menarik. Dan itu akan kembali tersaji dalam laga pekan keenam BRI Super League 2025/2026 yang berlangsung di Stadion Gelora BJ Habibie Parepare pada hari Minggu mendatang (21/9/2025).

Namun, di balik sengitnya persaingan ini, ada sejumlah nama yang pernah menjadi bagian sejarah kedua tim. Mereka terbilang istimewa karena pernah merasakan dukungan dari dua klub Indonesia dengan basis suporter terbesar. Berikut adalah daftar singkat lima pemain yang pernah memperkuat PSM dan Persija dalam kariernya.

1. Luciano Leandro, merengkuh trofi ketika berseragam Persija

Tak bisa dipungkiri, Luciano Leandro adalah legenda hidup PSM. Gelandang serang asal Brasil ini adalah otak di balik kesuksesan Pasukan Ramang dari 1995 hingga 1998. Dengan visi bermain sarat kreativitas dan umpan-umpan mematikan, ia menjadi idola publik Makassar. Prestasinya bersama PSM adalah runner-up Liga Indonesia (Ligina) II musim 1995/1996.

Namun, secara mengejutkan ia menyeberang ke Persija Jakarta jelang musim 2000/2001. Disambut antusias oleh pendukung Macan Kemayoran. Ia langsung menjadi jenderal lapangan tengah dan berhasil membawa Persija melaju ke final Ligina VII.

Ironisnya, Luciano harus berhadapan dengan PSM Makassar di partai puncak. Pertandingan yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 7 Oktober 2001 tersebut berakhir dengan kemenangan anak-anak ibu kota dengan skor 3-2.

2. Abanda Herman, sang tembok kokoh asal Kamerun

Abanda Herman dikenal sebagai salah satu bek asing terbaik yang pernah merumput di Liga Indonesia. Pemain asal Kamerun ini dikenal lantaran postur tubuh tinggi besar, tekel-tekel bersih, dan kemampuan duel udara di atas rata-rata. Ia memperkuat PSM Makassar dari 2004 hingga 2005.

Melejit bersama Juku Eja di musim kedua, Abanda kemudian menyeberang ke Persija jelang Ligina 2006. Perpindahannya sendiri sempat menjadi dibumbui drama lantaran uang tanda jadi, sehingga membuat operator kompetisi sampai turun tangan. Pemilik tinggi badan 1,92 meter tersebut berseragam oranye dari awal tahun 2006 hingga akhir musim 2009/2010.

3. Syamsul Chaeruddin, persinggahan sementara di ibu kota negara

Legenda PSM Makassar, Syamsul Chaeruddin, dalam sesi pemotretan jersey lawas klub yang dikenakan pada musim 2016. (Instagram.com/psm_makassar)

Syamsul Chaeruddin adalah representasi sahih perihal loyalitas dan dedikasi kepada PSM. Sebagai kapten dan ikon tim, Syamsul dikenal sebagai gelandang bertahan tanpa kompromi. Ia merupakan produk asli tim junior PSM dan habiskan sebagian besar kariernya untuk membela tim kebanggaan Sulawesi Selatan tersebut. Masa bakti Syamsul terbagi dalam dua periode, yakni dari 2001-2010 lalu 2012-2017.

Namun, pada Agustus 2010, Syamsul sempat membuat keputusan mengejutkan dengan bergabung bersama Persija lantaran merasa tak lagi dibutuhkan. Kepindahan ini sempat membuat heboh pencinta sepak bola nasional. Meski hanya satu musim, kehadiran Syamsul di lini tengah Persija memberi dampak besar. Ia bahkan mencetak 12 gol dari 20 penampilan di ajang Liga Super Indonesia 2010/2011. Tapi, kisah kebersamaan ini cuma bertahan satu musim lantaran Syamsul kemudian menyeberang ke Sriwijaya FC.

4. Reinaldo Elias, masing-masing hanya setengah musim

Aksi Reinaldo Elias (kanan) saat masih memperkuat PSM Makassar di ajang Liga 1 musim 2017. (Twitter.com/PSM_Makassar)

Reinaldo Elias adalah penyerang kelahiran Brasil yang dikenal sebagai journeyman alias pengembara. Indonesia menjadi negara terakhir yang disinggahi dalam karier sepak bolanya. Klub pertama yang ia perkuat adalah PSM jelang Liga 1 musim 2017. Dalam waktu singkat, Reinaldo menjadi andalan di lini depan. Ada 9 gol yang ia cetak dari 17 laga putaran pertama.

Namun, Reinaldo hanya tujuh bulan di Makassar. Pada bursa transfer tengah musim, ia menyeberang ke Persija jelang putaran kedua Liga 1 2017. Sayangnya, cedera engkel parah membuat pemilik tinggi 1,94 meter tak maksimal bersama Macan Kemayoran. Striker pemegang paspor Australia tersebut cuma mencetak 3 gol dari 5 penampilan. Akibat cedera, ia kemudian memutuskan gantung sepatu pada Januari 2018.

5. Marc Klok, meraih trofi di Makassar dan Jakarta

Marc Klok dalam sesi latihan bersama PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging pada musim 2019. (Dok. PT Liga Indonesia Baru)

Bagi pencinta sepak bola nasional, nama Marc Klok kerap terselip dalam obrolan tentang Timnas Indonesia. Gelandang naturalisasi tersebut datang ke Indonesia jelang Liga 1 2017 dan langsung mencuri perhatian bersama PSM. Berkat gaya bermain agresif dan tendangan jarak jauh akurat, ia menjadi idola suporter. Ia bahkan turut andil dalam sukses PSM meraih gelar juara Piala Indonesia 2018/2019.

Setelah tiga musim penuh dinamika, Klok membuat keputusan besar dengan pindah ke Persija pada Januari 2020. Sayangnya, musim pertamanya bersama Macan Kemayoran berakhir prematur lantaran pandemik COVID-19. Kendati demikian, pemain kelahiran Amsterdam tersebut sukses membawa Persija meraih gelar turnamen Piala Menpora 2021, yang bertindak sebagai pemanasan jelang Liga 1 musim 2021/2022.

Selain itu, ada juga sejumlah nama lain. Sebut saja kiper Shahar Ginanjar, gelandang Ponaryo Astaman, bek asal Prancis yakni Steven Paulle serta winger Heri Susanto. Bukan tak mungkin daftarnya akan bertambah di masa mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team