ANTARA FOTO/Wihdan Hidayat
Supriyono Salimin : Supriyono mengikuti langkah Deny Marcel yang hijrah dari Persebaya ke PSM jelang kompetisi ISL 2010/11. Bek kanan kelahiran Semarang, 10 Agustus 1981 tersebut hanya setengah musim di Makassar. Saat PSM pindah ke IPL, Supriyono urut hijrah ke Persisam Putra Samrinda dan berseragam oranye selama dua musim. Usai pensiun pada 2018, alumnus program Primavera tersebut menjadi pelatih Persipan Pandeglang (Banten).
Fadly Hariri : Pemain kelahiran Medan, 16 Maret 1985 ini adalah pelapis Supriyono. Fadly ternyata sudah gantung sepatu sejak 2012, di usia emas yakni 27 tahun. Pengalaman religius dan mandeknya gaji (saat itu berseragam PSMS) jadi dua alasan utama pensiun lebih cepat. Kini, sosok 33 tahun tersebut menjadi pemilik showroom mobil di kota Medan.
Goran Subara : PSM memang punya cerita panjang dengan bek asal Australia. Salah satunya yakni Goran Subara. Didatangkan dari klub Singapura, Gombak United, pada usia 23 tahun, Goran tampil sebagai benteng kokoh di lini belakang. Namun ia hanya semusim di Indonesia. Goran menyeberang ke sejumlah klub Singapura dan Thailand. Kabar terakhir? Ia pulang kampung dan memperkuat klub divisi tiga Australia, Bonnyrigg White Eagles FC, sejak tahun 2018.
Djayusman Triasdi : Tandem Goran ini tak pernah absen mengawal lini belakang PSM. Lahir di Makassar, 22 Agustus 1988, Djayusman menjadi salah satu pemain muda yang mencuat pada akhir dekade 2000-an. Kembali mengabdi untuk PSM pada ISL 2013/14, Djayusman kembali bertualang ke sejumlah klub Jawa Timur. Terakhir ia memperkuat PS Mojokerto Putra di Liga 2 2018.
Faturrahman : Bek kiri lincah ini juga menjadi salah satu penggawa muda PSM yang mencuat di akhir dekade 2000-an. Namun selepas musim 2010/11, ia silih berganti memperkuat beberapa tim lain seperti Mitra Kukar, Persela Lamongan dan Sriwijaya FC. Sempat kembali berseragam merah marun pada Liga 1 2017, pria kelahiran Makassar, 16 Agustus 1984 itu menjadi bagian dari Barito Putera musim lalu.
Satrio Syam : Salah satu bek kiri yang sudah malang melintang ke sejumlah klub besar. Meski lahir di Makassar pada 1 Oktober 1986, Satrio Syam mulai meniti karier sebagai pemain sepak bola bersama PSMS Medan di musim 2008/09. Cedera lutut kambuhan memaksanya pensiun pada akhir musim 2017. Saat ini ia menjadi sales marketing sebuah perusahaan mobil di kota kelahirannya.