Mengingat Kembali Pemain Kunci PSM Kala Juara Ligina 1999/2000

Ligina edisi 1999/2000 adalah salah satu musim paling membanggakan dalam sejarah perjalanan PSM Makassar. Dalam kompetisi hasil peleburan Galatama dan Perserikatan tersebut, tim yang saat itu dinahkodai Henk Wullems berhasil keluar sebagai juara.
Minggu sore tanggal 23 Juli 2000, sekitar 20 ribu suporter Pasukan Ramang yang mengisi Stadion Utama Gelora Bung Karno larut dalam pesta pemutus puasa gelar selama 8 tahun. Skor akhir 3-2 untuk kemenangan Bima Sakti cs atas Pupuk Kaltim disambut dengan suka cita oleh seluruh penggawa tim.
Paduan bintang-bintang tenar serta pemain lokal membuat PSM sempat dilabeli "Badai Dari Timur" lantaran lajunya tak berbendung hingga laga puncak. Siapa saja pilar-pilar penting dari kesuksesan 18 tahun silam? Berikut ini lima diantaranya.
1. Syamsuddin Batola
Syamsuddin Batola adalah salah satu dari bek-bek kawakan yang dilahirkan oleh PSM. Lugas bertahan dan lihai membantu serangan, penampilannya di sektor belakang jadi salah satu faktor Juku Eja ditahbiskan sebagai tim paling minim kebobolan sepanjang babak penyisihan musim 1999/2000.
Bersama Ortizan Solossa, Ronny Ririn dan Aji Santoso, PSM yang waktu itu berkutat di Wilayah Timur hanya menderita 13 kali kebobolan dari 26 pertandingan. Alhasil, gawang Hendro Kartiko terbilang jarang dilucuti berkat tembok kokoh yang bertumpu pada kuartet tangguh.
Sejak 2015 lalu, Syamsuddin kini menjabat sebagai asisten pelatih Robert Rene Alberts. Impiannya kini bertambah satu: membawa PSM juara dari balik layar.