Makassar, IDN Times - Bagi mayoritas suporter PSM, kehadiran Marc Klok di lini tengah ibarat sebuah jembatan penghubung. Posisi gelandang bertahan membuatnya porsi kerjanya dua kali lebih banyak. Menjadi bek tambahan saat Pasukan Ramang sedang tertekan, lalu membantu sang kompatriot Wiljan Pluim dalam menyusun serangan.
Selain itu, bola yang mengalir dari sektor belakang lebih dulu singgah di kakinya sebelum dialirkan menuju entah sayap, gelandang serang atau ujung tombak. Tak lupa, insting mencetak golnya di atas rata-rata. Ia pun eksekutor bola mati yang ulung.
Klok pun hadir sebagai penyelamat di masa-masa krusial. Contohnya saat matchday kelima AFC Cup 2019, sewaktu PSM menjamu Home United. Sempat tertinggal 0-2, sepasang golnya sukses menyamakan kedudukan, membuat asa PSM kembali membuncah sebelum comeback disempurnakan Guy Junior di penghujung laga.
Namun sebelum menjadi pilar utama untuk PSM seperti sekarang, pemilik nama lengkap Marc Anthony Klok itu lebih dulu merasakan jatuh bangun.