Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemain PSM Makassar melakukan selebrasi usai mengalahkan Lalenok United pada laga Play-Off Leg 2 Piala AFC 2020 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/1/2020). (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Makassar, IDN Times - Manajemen PSM Makassar akhirnya angkat bicara tentang kegagalan meraih lisensi AFC 2020. Mereka menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada seluruh suporter Juku Eja.

"Manajemen PSM Makassar menyampaikan permohonan maaf kepada para suporter yang kecewa dengan kegagalan PSM Makassar tampil di event internasional musim 2021," demikian potongan pernyataan tertulis yang diterima IDN Times pada Minggu (22/11/2020) sore.

Tanpa lisensi AFC, Wiljan Pluim dkk takkan ambil bagian di AFC Cup 2021. Ini pun sekaligus menepis rumor perihal penunjukan PSM dan Bali United, sebagai kontestan kejuaraan sepak bola kasta kedua tersebut tahun depan.

1. PSM Makassar gagal pertahankan lisensi AFC untuk tahun ketiga secara beruntun

Asisten pelatih PSM Makassar, Herrie Setyawan, saat memimpin sesi latihan PSM Makssar di Lapangan Kompi E Paskhas TNI-AU, Sleman, pada Senin (28/9/2020) sore. (Dok. PSM Makassar)

Tentu saja ini menjadi kabar kurang mengenakkan. Pasalnya, PSM dua tahun beruntun sukses kantongi lisensi profesional tersebut. Bahan di tahun 2019, lisensi Granted atau yang tertinggi berhasil diperoleh.

Dalam pernyataan yang sama, manajemen tak secara rinci menjelaskan penilaian mana yang menjegal langkah meraih lisensi. Namun, kegagalan sudah diduga sejak jauh-jauh hari.

"Ada item penilaian yang membuat PSM Makassar dinyatakan tidak memenuhi syarat. Patut diketahui, Manajemen PSM Makassar sudah memprediksinya sejak awal. Namun sekali lagi, dengan diiringi itikad yang baik, manajemen tetap mengikuti club licensing tersebut," lanjut pernyataan tersebut.

2. Kegagalan ini diharap bisa menjadi momentum perbaikan, terutama untuk masa yang akan datang

Sejumlah pesepakbola PSM Makassar melakukan sesi latihan di lapangan Stadion Mini Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/1/2020). Latihan tersebut sebagai persiapan tim PSM Makassar melawan tim Lalenok United pada laga Play-Off Piala AFC 2020 di Stadion Pakansari, Rabu (29/1/2020). (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Kendati demikian, PSM meminta seluruh pihak tak bersedih atas kegagalan tersebut. Pihak manajemen memandang ini sebagai momentum perbaikan. Ambisi berlaga di tingkat benua masih dijaga.

"Justru ini harus menjadi momentum agar ke depan, manajemen PSM Makassar dengan didukung seluruh pemangku kepentingan sepak bola, bisa kembali tampil di level internasional di masa-masa yang akan datang," jelas Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim.

Pria yang akrab disapa Sule itu membeberkan bahwa manajemen siap mendoakan klub Indonesia manapun yang tampil di AFC Cup 2021. Harapan turut dipanjatkan untuk kompetisi domestik agar bisa berjalan dan pandemik COVID-19 segera mereda.

3. Ada lima kriteria yang harus dipenuhi oleh klub untuk memenuhi standar profesional dari induk sepak bola Asia

Dua pemain PSM Makassar, Leo Guntara (kedua dari kiri) dan Wiljan Pluim (kedua dari kanan). (Dok. PSM Makassar/Ahmad Alia)

PSSI, selaku induk sepak bola nasional, pada Kamis, 19 November lalu, mengadakan seremoni penyerahan AFC Club License kepada enam klub dari 18 kontestan Liga 1 yang ikut. Mereka adalah Bali United, Persipura Jayapura, Bhayangkara FC, Borneo FC, Persib Bandung plus Arema FC.

Lisensi ini penting sebab menjadi syarat mutlak jika ingin bermain di kompetisi antarklub, yaitu AFC Champions League dan AFC Cup. Ada lima hal yang jadi penilaian antara lain pembinaan usia dini, infrastruktur atau stadion, manajemen klub dan jajaran staf kepelatihan, legalitas hingga neraca keuangan.

Editorial Team