Pesepak bola PSS Sleman Marcelo Cirino (kanan) berebut bola dengan pesepak bola PSM Makasar Karel Ridzald Iek (kiri) saat laga BRI Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (5/3/2025). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/foc.
Sabtu 3 Mei 2025, Laga Sarat Kontroversi :
Pertandingan pekan ke-31 BRI Liga 1 2024/2025 antara PSS Sleman versus PSM Makassar berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Kab. Sleman. Pertandingan berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan tuan rumah. Tapi, ada dua insiden kontroversial terjadi.
Pada menit ke-13, gol sundulan Yuran Fernandes dianulir wasit Nendi Rohendi karena sang pemain dianggap lebih dulu melakukan dorongan ke salah satu pemain PSS. Menit ke-60, gol Gustavo Tocantins disahkan meski sang pemain lebih dulu melanggar bek PSM yakni Syahrul Lasinari. Para pemain PSM melakukan aksi tepuk tangan setelah laga selesai. Sang pelatih kepala, Bernardo Tavares, tak menyembunyikan rasa kesalnya dalam sesi jumpa pers selepas pertandingan.
Minggu 4 Mei 2025, Luapan Kekesalan Yuran :
Hanya beberapa jam setelah pertandingan, Yuran Fernandes merespons dengan story di akun Instagram pribadinya, @yur4nfernandes. Ia mengunggah ulang cuplikan golnya yang dianulir, dan membandingkannya dengan gol pemain Liverpool yakni Virgil van Dijk saat melawan West Ham United pada 13 April 2025. Prosesnya identik, tapi gol Virgil disahkan oleh wasit. Kritik pada profesionalisme dan dugaan korupsi melengkapi unggahan tersebut.
"Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama," tulis Yuran.
"Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Jika Anda ingin BERMAIN SEPAK BOLA SERIUS, menjauhlah dari Indonesia," tutupnya.