Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pesepakbola PSM Makassar, Ilija Spasojevic (tengah), berusaha melewati pesepakbola Persebaya Surabaya Andik Vermansah (kiri), pada lanjutan Indonesia Premier League 2012 di Stadion Andi Mattalatta Makassar, Sulsel, Sabtu (28/4/2012). Tuan rumah PSM Makassar menang atas tamunya, Persebaya Surabaya, dengan skor 2-0 (1-0). (ANTARA/Yusran Uccang)

Makassar, IDN Times - Siapa tak kenal Ilija Spasojevic? Dikenal sebagai salah satu striker tajam di sepak bola nasional, ia telah mengecap dua gelar Liga 1 bersama Bhayangkara FC (2017) dan Bali United (2019). Usai resmi menjadi WNI pada 2017 silam, ia pun dipanggil memperkuat Merah Putih di beberapa laga internasional.

Namun sebelum raihan-raihan tadi, Spaso sempat menghabiskan satu setengah tahun awal kariernya di Indonesia bersama PSM Makassar. Ia datang jelang Liga Primer Indonesia (LPI) 2011/12 bersama Petar Segrt, pelatih pengganti Wilhelmus "Wim" Rijsbergen yang ditarik PSSI mengarsiteki Timnas.

Segrt dan Spaso sebelumnya berada di Bali Devata FC, klub asal Pulau Dewata. Saat LPI 2011 dihentikan pada Agustus, untuk melapangkan merger dengan klub-klub anggota PSSI lainnya, Bali Devata bertengger di peringkat 7 klasemen. Spaso sendiri mengemas delapan gol dari 18 laga.

1. Digadang Peter Segrt sanggup menambah ketajaman lini depan PSM pada LPI 2011/12

Pesepakbola PSM Makassar Ilija Spasojevic (kanan), berebut bola dengan pesepakbola Persijap Jepara Anam Sahrul (kiri), saat bertanding dalam lanjutan Indonesia Premier League 2012 di Stadion Andi Mattalatta Makassar, Sulsel, Sabtu (24/3/2012) malam. Tuan rumah PSM Makassar berhasil memetik poin penuh setelah mengalahkan tamunya, Persijap Jepara, dengan skor 3-0 (1-0). (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)

Saat didatangkan ke Makassar pada Oktober 2011, CEO PSM saat itu yakni Rully Habibie menjelaskan Spaso direkrut atas rekomendasi Petar Segrt. Sang pelatih berpaspor Kroasia memberi jaminan bahwa sosok kelahiran Bar (Montenegro), 11 September 1987, ini akan menambah ketajaman lini depan Juku Eja.

Sempat mencetak gol debut di laga kedua PSM kontra Persija LPI yang berakhir 1-1 (18 Desember 2011), Spaso tak lagi menambah pundi gol dalam lima partai selanjutnya. Yang bersinar justru rekannya di sektor depan, M Rahmat (tiga gol), dan palang pintu Lee Kwon Jun (dua gol).

Di setengah musim LPI 2011/12, Spaso memang hanya mengemas sepasang gol. Namun, perannya terasa. Ia cenderung menjadi deep lying forward, lebih sering turun hingga ke tengah merancang serangan. Tugas Rasyid Bakri dan Christian Febre jadi kian ringan. M Rahmat serta Andi Oddang pun leluasa bergerak di depan.

2. Bersama M Rahmat, Spaso mengoleksi 10 gol sepanjang musim 2011/12

Editorial Team

Tonton lebih seru di