Pemain PSM Makassar, Aldo Barreto (kiri) berebut bola dengan pemain Persija Jakarta, Hamka Hamzah (kanan) pada pertandingan kedua Copa Indonesia 2007 di Stadion Mattoanging Makassar, Minggu (25/11) malam. Meski Persija kalah dari PSM Makassar 1-0 (0-0) dalam pertandingan tersebut namun Persija berhak lolos kedelapan besar dengan agregat 2-1. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)
Pada perdelapan final, undian mempertemukan PSM dengan Persija. Sontak partai ini sarat dengan adu gengsi, terlebih duel keduanya selalu dibarengi dengan memori pahit final Ligina 2001. Aldo Barreto cs lebih dulu melawat ke Stadion Lebak Bulus pada Selasa 11 November 2007. Laga berjalan seru, Aldo Barreto sempat beberapa kali repotkan kiper Persija Evgeniy Khmaruc lewat tembakan dan sundulannya.
Namun, Persija unggul duluan via penalti Bambang Pamungkas di menit ke-41. Tujuh menit sebelum peluit panjang ditiup oleh wasit, Robertino Pugliara memaksa Syamsidar memungut bola untuk kali kedua. PSM dibekuk dengan skor 2-0. Namun, asa comeback diapungkan sebab leg kedua berlangsung di Mattoanging.
Melawat ke Kota Daeng pada Minggu 25 November, tim besutan Sergei Dubrovin mendapat ujian bertubi-tubi. PSM yang turun dengan kekuatan penuh menekan Macan Kemayoran sejak menit pertama. Sektor belakang Persija yang dikawal oleh Hamka Hamzah pun kelabakan. Aldo sempat membawa PSM memimpin berkat golnya di menit 19.
Sayang, tak ada gol tambahan yang bisa memaksa perpanjangan waktu. Leg kedua berakhir dengan skor tipis 1-0. Agregat 2-1 membuat Persija melenggang ke babak perempat final. Selepas peluit panjang dibunyikan, penonton yang tak puas langsung menghambur ke lapangan. Selain menyerbu wasit, papan reklame turut dirusak. Aparat keamanan terlibat saling lempar dengan suporter. Beruntung keributan tak berlanjut hingga ke luar stadion.