Ramang berusaha melewati salah satu pemain timnas Uni Soviet, Anatoli Maslyonkin, dalam laga ulangan babak perempat final cabang olahraga sepak bola Olimpiade Melbourne 1956, di Melbourne Olympic Park Stadium, 1 Desember 1956. (FIFA.com)
Keduanya masuk dalam pemain Timnas untuk Olimpiade Melbourne 1956. Alhasil Maulwi Saelan dan Ramang terlibat dalam sejumlah partai uji coba. Mulai dari laga versus klub asal Prancis yakni Stade de Reims (runner-up Liga Champions 1955/56) pada 23 Juni 1956, serta rangkaian tur Eropa Timur (Uni Soviet, Yugoslavia, Jerman Timur dan Cekoslovakia) medio Agustus-September '56.
Setelah empat bulan persiapan intensif, Timnas pun berangkat ke Australia. Putaran pertama mempertemukan Indonesia dengan raksasa Eropa saat itu, Uni Soviet. Di bawah matahari terik kota Melbourne tanggal 29 November 1956, mereka sukses menahan imbang Lev Yashin dkk dengan skor kacamata. Melawan tim bertabur bintang, Timnas menerapkan strategi bertahan total.
"Indonesia menggunakan (taktik) tirai besinya sendiri, sepuluh pemain turun ke area penalti dan satu striker (Ramang) di lini depan saat Soviet menguasai bola. Taktik itu berhasil, karena mereka menahan imbang tim favorit tanpa gol," tulis FIFA.com membahas laga tersebut. Sayang, pada laga ulangan dua hari berselang, gawang Saelan bobol empat kali.
Selanjutnya, kedua andalan PSM ini tampil bersama Timnas dalam beberapa helatan. Ada Pestabola Merdeka edisi 1957 dan 1958, kualifikasi Piala Dunia 1958, lalu Asian Games Tokyo 1958. Di helatan yang disebut terakhir, Indonesia sukses meraih medali perunggu cabor sepak bola setelah menggulung India 4-1.