Kisah Eks Pelatih PSM EA Mangindaan Kala Ikut Mendirikan PSSI

Makassar, IDN Times - Erents Alberth Mangindaan susah dipisahkan dari kisah PSM Makassar sepanjang dekade 1950-an. Racikan tangan dinginnya menghasilkan tim dengan permainan ofensif nan atraktif. Ramang, Suwardi Arland, Noor Salan, Makmur Chaeruddin, Itjing Pasande hingga Maulwi Saelan dibawanya ke podium juara Kejurnas PSSI Perserikatan edisi 1957 dan 1959.
Namun, EA Mangindaan juga punya tempat tersendiri dalam sejarah sepak bola Indonesia. Ia termasuk salah satu dari delapan pendiri PSSI pada 1930, bersama Soeratin Sosrosoegondo, seorang Insinyur Sipil lulusan Sekolah Tinggi Teknik di Jerman. Lantas seperti apa prosesnya hingga menjadi sosok pentinh di dekade awal federasi eksis?
1. EA Mangindaan merantau ke Magelang untuk belajar sekaligus menjadi pemain sepak bola
Erents Alberth Mangindaan lahir di Minahasa, Sulawesi Utara, pada 22 November 1910. Menurut buku Apa & Siapa : Sejumlah Orang Indonesia (Grafiti Press, 1982), masa sekolahnya dihabiskan di dua tempat yakni Ambon (Hoogere Burgerschool, kini setingkat SMP sekaligus SMU) pada 1925 dan Hoogere Kweekschool (HKS) yang merupakan sekolah bagi para calon guru.
Di sela kesibukan belajar, Mangindaan muda mulai menumbuhkan minat ke sepak bola. Saat di HBS Ambon, ia bergabung dengan bond (klub) sekolahnya dan rutin melakukan pertandingan uji coba melawan tim-tim lokal. Lulus HBS, Magelang jadi tujuannya untuk melanjutkan pendidikan di HKS.
Di sini, aktivitas bal-balan Mangindaan makin intens. Ia bahkan direkrut oleh klub IVBM, yang kini menjadi PPSM Magelang. Memperkuat Laskar Macan Tidar sebagai gelandang bertahan sepanjang dekade 1930-an, PPSM dibawanya lolos ke putaran final kejuaraan antarklub yang dihelat PSSI pada 1935.