Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Syamsul Haeruddin merayakan gol yang ia cetak dalam pertandingan pekan ke-13 antara PSM Makassar kontra Bhayangkara FC di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging Makasssar, 9 Juli 2017. (Dok. PSM Makassar/Ahmad Alia)

Makassar, IDN Times - PSM Makassar ikut menyertakan satu pemainnya dalam skuat inti Timnas Indonesia untuk ajang Piala Asia 2023 Qatar. Shin Tae-yong telah mengumumkan 26 penggawa Merah Putih yang akan tampil dalam ajang empat tahunan itu pada Kamis malam (4/1/2024).

Winger andalan Juku Eja, Yakob Sayuri, termasuk dalam daftar pilihan Shin Tae-yong tersebut. Ini jadi ajang internasional keduanya setelah tampil dalam AFF Cup edisi tahun 2022, selepas jalani debut untuk Timnas pada tahun 2021 silam.

Dalam lima kali keikutsertaan di kejuaraan sepak bola Asia tersebut pada edisi 1996, PSM memang tidak pernah absen menyumbang pemain ke Timnas Indonesia. Berikut IDN Times mengajak pembaca melihat jejak Pasukan Ramang dalam ajang bergengsi tersebut.

1. Piala Asia 1996 : Ada mendiang Anzar Razak yang masih berusia 22 tahun

Yeyen Tumena (belakang, paling kiri) dan Ansar Razak (belakang, kedua dari kirim) bersama para pemain PSM Makassar yang berlaga pada Liga Indonesia musim 1995-1996. (Dok. Istimewa)

Indonesia jalani debut pada Piala Asia 1996 yang berlangsung di Uni Emirat Arab. Timnas yang saat itu dilatih oleh Danurwindo memanggil 20 pemain dari banyak tim papan atas Ligina 1996-97. PSM saat itu diwakili oleh dua nama yakni Yeyen Tumena dan Ansar Razak.

Yeyen Tumena, bek tengah jebolan program Primavera, sudah menjadi andalan Juku Eja saat berlaga di kompetisi. Turut pula mendiang gelandang Ansar Razak (saat itu 22 tahun) yang baru jalani debut di tim senior setahun sebelumnya.

Hanya Yeyen Tumena yang tampil di seluruh pertandingan fase grup, sedangkan Ansar Razak baru turun pada laga terakhir Grup A melawan tuan rumah Uni Emirat Arab. Indonesia finis sebagai juru kunci, hanya mendapat sekali imbang dan dua kekalahan.

2. Piala Asia 2000 : Dominasi skuat dari sang juara Liga Indonesia

Skuad PSM Makassar di pertandingan final Liga Indonesia (Ligina) VI musim 1999/2000 kontra Pupuk Kaltim (PKT) Bontang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. (Instagram.com/hendrokartiko34coach)

Setelah menjadi kampiun Ligina 1999-2000, para penggawa PSM langsung mendominasi skuat Timnas. Empat nama bahkan masuk dalam 22 pemain pilihan Nandar Iskandar untuk Piala Asia 2000 yang berlangsung di Lebanon. Mereka adalah kiper Hendro Kartiko, bek kiri Aji Santoso, gelandang Bima Sakti serta penyerang Kurniawan Dwi Yulianto.

Hendro Kartiko tampil di tiga pertandingan Grup B, dan kebobolan 7 gol termasuk hattrick Lee Dong-gook pada laga terakhir melawan Korea Selatan. Kurniawan juga selalu tampil penuh saat fase penyisihan grup, tapi tak mencetak satupun gol.

Di sisi lain, Aji Santoso dan Bima Sakti masing-masing catatkan dua penampilan. Indonesia lagi-lagi finis sebagai juru kunci, imbang tanpa gol menghadapi Kuwait dan kalah dua kali yakni saat melawan China dan Korea Selatan.

3. Piala Asia 2004 : Panggung untuk Ponaryo dan Syamsul

Para pemain Timnas Indonesia berpose jelang salah satu pertandingan AFF Cup 2004. (Instagram.com/elie8aiboy)

Performa impresif duo gelandang Ponaryo Astaman dan Syamsul Chaeruddin bersama PSM di Ligina 2004 membuat Ivan Kolev tak ragu memanggil mereka ke Timnas. Keduanya pun berkesempatan mencicipi sengitnya pentas Piala Asia untuk pertama kalinya dalam karier mereka.

Tampil pada edisi 2004 di mana China bertindak sebagai tuan rumah, Ponaryo dan Syamsul sama-sama tak tergantikan sepanjang fase penyisihan grup. Mereka bermain penuh di seluruh partai Grup A, dengan waktu merumput mencapai 270 menit.

Indonesia sendiri akhirnya bisa lepas dari status juru kunci langganan dengan finis di peringkat tiga. Bahrain secara mengejutkan dibekuk dengan skor tipis 1-2. Tapi, Agung Setyabudi kemudian dilibas China lima gol tanpa balas dan Bahrain dengan skor 3-1.

4. Piala Asia 2007 : Syamsul selalu starter, Ahmad Amiruddin hanya cadangan

Dua mantan pemain PSM Makassar yang kini menjadi pelatih, Syamsul Chaeruddin (kiri) dan Ahmad Amiruddin (kanan). (Kolase Berbagai Sumber)

Ivan Kolev kembali memanggil Syamsul Chaeruddin untuk kali kedua secara beruntun. Masih ada Ponaryo Astaman, tapi sudah memperkuat Arema. Sebagai gantinya, penyerang PSM yakni Ahmad Amiruddin dipanggil menjadi skuat inti Timnas pada helatan Piala Asia 2007.

Indonesia sendiri tampil dengan status sebagai tuan rumah bersama Malaysia, Thailand dan Vietnam. Ini berarti Merah Putih tak perlu bersusah payah melalui babak kualifikasi. Tergabung dalam Grup D, Indonesia lagi-lagi finis sebagai peringkat tiga. Mereka tak berkutik di hadapan tim besar yakni Korea Selatan dan Arab Saudi.

Daeng Sila (panggilan Syamsul) tak tergantikan di lapangan tengah Timnas sepanjang fase grup, dengan tampil sebanyak 3 kali (236 menit). Sedangkan Ahmad Amiruddin, yang kini menjadi asisten pelatih PSM, saat itu tak mendapat menit bermain satupun.

Apakah Yakob Sayuri bisa mendapat menit bermain pada Piala Asia 2023 yang berlangsung di Qatar? Sekaligus menyamai catatan para seniornya dulu?

Editorial Team