Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Salah satu momen pertandingan pekan ketiga BRI Super League 2025/2026 antara Semen Padang versus PSM Makassar di Stadion H. Agus Salim Padang pada 22 Agustus 2025.
Salah satu momen pertandingan pekan ketiga BRI Super League 2025/2026 antara Semen Padang versus PSM Makassar di Stadion H. Agus Salim Padang pada 22 Agustus 2025. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)

Intinya sih...

  • Tiga gol PSM Makassar dicetak oleh tiga pemain berbeda, menunjukkan produktivitas merata.

  • Hattrick hasil seri pertama PSM sejak Liga 1 2017, dengan tiga hasil imbang beruntun di awal musim.

  • PSM belum terkalahkan dalam enam laga terakhir, namun kesulitan meraih kemenangan penuh.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Pekan ketiga BRI Super League 2025/2026 menyajikan banyak drama, termasuk saat Semen Padang menahan imbang PSM Makassar pada Jumat (22/8/2025). Semen Padang yang sempat unggul lebih dulu harus rela berbagi poin setelah tim lawan berhasil menyamakan kedudukan.

Di balik hasil imbang ini, ada beberapa fakta menarik yang patut dicermati. Tak cuma memberi gambaran tentang performa PSM di awal musim, yang bisa dibilang belum moncer, tapi tetap memiliki sisi positif.

1. Tiga gol PSM Makassar sejauh ini dicetak oleh tiga orang berbeda

Pemain PSM Makassar, Abu Kamara (tengah), saat merayakan gol yang ia cetak ke gawang Semen Padang dalam laga pekan ketiga BRI Super League 2025/2026 di Stadion H. Agus Salim Padang pada 22 Agustus 2025. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)

Satu hal yang menarik dari PSM Makassar musim ini adalah produktivitas gol yang merata. Dari tiga gol yang telah mereka cetak hingga pekan ketiga, semuanya lahir dari kaki pemain yang berbeda.

Gol pertama dicetak oleh Victor Dethan saat menjamu Persijap Jepara, disusul Alex Tanque pada laga kedua kontra Bhayangkara Presisi FC, dan terakhir Abu Kamara sang penyelamat di laga melawan Semen Padang. Distribusi gol merata menunjukkan bahwa PSM tidak cuma bergantung pada satu pemain kunci.

2. Hattrick hasil seri pertama Pasukan Ramang sejak era Liga 1 pada 2017

Salah satu momen pertandingan pekan ketiga BRI Super League 2025/2026 antara Semen Padang versus PSM Makassar di Stadion H. Agus Salim Padang pada 22 Agustus 2025. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)

Namun, catatan tiga gol ini juga diiringi dengan hasil yang kurang memuaskan. Juku Eja tercatat meraih tiga hasil imbang secara beruntun di awal musim BRI Super League 2025/2026.

Sejak era Liga 1 pada 2017, baru kali ini PSM mendapat hattrick hasil seri. Imbang terbanyak yang mereka alami di tiga partai awal yakni pada musim 2021/2022, yakni pada pekan pertama dan kedua sebelum menang di pertandingan ketiga.

Ironisnya, ketiga laga tersebut berakhir dengan skor identik, yakni 1-1. Rentetan hasil imbang ini tentu menjadi pekerjaan rumah besar bagi pelatih Bernardo Tavares, yang berupaya mengembalikan performa tim asuhannya ke jalur kemenangan.

3. Sulit dikalahkan, tapi juga sulit meraih poin penuh

Salah satu momen pertandingan pekan ketiga BRI Super League 2025/2026 antara Semen Padang versus PSM Makassar di Stadion H. Agus Salim Padang pada 22 Agustus 2025. (Dok. Ofisial PSM Makassar/Agung Dewantara)

Terakhir, meski belum meraih kemenangan, PSM memiliki catatan positif yang perlu diperhatikan. Mereka tercatat belum tersentuh kekalahan dalam enam laga terakhirnya. Tren positif ini dimulai sejak tiga pertandingan akhir musim lalu.

Secara keseluruhan, PSM meraih tiga kemenangan dan tiga hasil imbang dalam enam laga terakhir. Ini menunjukkan bahwa Pasukan Ramang memang sulit dikalahkan, meskipun masih kesulitan untuk memetik kemenangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team